Waduk Gajah Mungkur ditutup, 23 ribu hektare sawah terancam kering
Merdeka.com - Sedikitnya 23 ribu hektare sawah di wilayah eks Karesidenan Surakarta terancam kekeringan akibat ditutupnya pintu air Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, dan Dam Colo di Sukoharjo. Balai Besar Sungai Bengawan Solo (BBSBS) menutup dua sumber air pertanian tersebut selama sebulan penuh mulai Selasa (6/10) dini hari.
Kepala Bidang Pemeliharaan Balai Besar Sungai Bengawan Solo, Danang Baskoro mengatakan, penutupan tersebut dilakukan secara rutin setiap tahun guna pemeliharaan dan perbaikan waduk, serta saluran irigasi Dam Colo.
"Selama sebulan penutupan ini akan kami gunakan untuk pemeliharaan dan perbaikan jaringan irigasi, serta pemeliharaan pintu bendungan waduk dan Dam Colo," ujar Danang, Rabu (7/10).
Danang menjelaskan, selama ini irigasi Dam Colo dibagi menjadi dua, yaitu Dam Colo Barat dan Timur. Dam Colo Barat mengaliri sekitar 3.600 hektare lahan pertanian di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo dan Klaten dengan debit air 5,2 meter kubik per detik. Sedangkan Dam Colo Timur mengaliri lahan
milik petani di Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen seluas 19.600 hektare dengan debit air 24,3 meter kubik per detik.
Sejumlah petani kecewa dengan penutupan tersebut. Seorang petani di Sukoharjo, Wardiyono (54) mengungkapkan penutupan Dam Colo akan mengancam hasil panen petani. Sebab masih ada sekitar 5 hektare tanaman padi di tempatnya yang belum siap panen. Belum lagi wilayah lainnya yang justru sedang mengalami masa krisis air.
"Kami cuma bisa pasrah saja, mau bagaimana lagi, waktunya ditutup ya sudah," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaDi musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.
Baca SelengkapnyaDesa ini mempunyai ciri khas yakni dari sektor pertanian dan pariwisata yang bisa dikembangkan lebih banyak lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan buatan dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca SelengkapnyaUntuk titik rawan mulai dari Tahu Sumedang hingga Pananjung.
Baca SelengkapnyaKemacetan di jalur mudik terkadang membuat pengendara terpaksa melakukan hal ekstrem untuk membuang hajat.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnya