Volume Kubah Lava Gunung Merapi Capai Lebih dari 1 Juta Kubik
Merdeka.com - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta melakukan pemantauan terhadap kubah lava Gunung Merapi. Diketahui volume kubah lava di sektor barat daya Gunung Merapi telah mencapai 1 juta kubik lebih.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menerangkan, pihaknya melakukan analisis morfologi area puncak Gunung Merapi. Analisis morfologi ini didasarkan pada foto dari sektor barat daya tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021.
Dari pengamatan morfologis ini menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak. Hal ini disebabkan aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.
"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.060.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.400 meter kubik per hari," ujar Hanik dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/4)
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 1 April terhadap tanggal 25 Maret 2021 menunjukkan ketinggian kubah tengah yaitu sebesar 70 meter," imbuh Hanik.
Dalam laporan periode 26 Maret hingga 1 April 2021 BPPTKG Yogyakarta mencatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi minggu ini tercatat 14 kali kejadian awan panas guguran (AP); 3 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB); 61 kali gempa Fase Banyak (MP); 1.074 kali gempa Guguran (RF); 16 kali gempa Hembusan (DG); dan 6 kali gempa Tektonik (TT).
Untuk aktivitas intensitas kegempaan pada pekan ini dinilai lebih rendah ketimbang periode sebelumnya. Sementara untuk penggembungan badan atau deformasi tak ada perubahan yang signifikan dibandingkan minggu sebelumnya.
BPPTKG juga mencatat awan panas guguran dengan jarak luncur terjauh 1.800 meter ke arah barat daya selama periode pengamatan 26 Maret - 1 April 2021. Terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 168 detik.
Awan panas guguran dilaporkan sampai menciptakan kejadian hujan abu dengan intensitas tipis di beberapa lokasi. Antara lain Ngadirojo, Stabelan, Takeran, Tlogolele, Selo, Pos Babadan, dan seputaran Pasar Talun.
"Guguran lava teramati sebanyak 158 kali dengan jarak luncur guguran lava maksimal 1.100 meter ke arah barat daya. Guguran lava pijar juga terpantau di kubah tengah sebanyak 1 kali," ucap Hanik.
"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga," sambung Hanik.
Hanik menambahkan hingga saat ini potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Sektor tenggara yaitu sungai Gendol sementara sejauh 3 kilometer.
Sementara untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif mampu menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi saat ini berada pada level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca Selengkapnya