Vila 90 berisi macan di Bogor diduga milik seorang jenderal
Merdeka.com - Pemilik Vila 90 yang terletak di Kampung Bojong Honje RT 04, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor diduga seorang jenderal. Polisi sudah memberi garis polisi.
Hakim, salah satu warga Kampung Bojong Honje RT 04 Desa Gunung Geulis menceritakan, tidak sedikit jenderal-jenderal dan pejabat Jakarta memiliki vila-vila dan tanah di desanya. Termasuk juga Vila 90 yang pemiliknya diduga kuat seorang jenderal.
"Iya, ceritanya sih yang punya berpangkat jenderal, yang punya Vila 90 itu," ujar dia kepada merdeka.com, Sabtu (26/10).
Vila 90 berjarak 50 meter dari Jalan Gunung Geulis, tidak terlihat dari jalan. Apalagi di malam hari. Lantaran di sekeliling Vila 90 hanya dikelilingi tanaman singkong dan puluhan pohon cengkeh. Selain vilanya yang terletak di lereng dan bawah dari posisi jalan.
Hakim menambahkan, tanah yang ditanami singkong dan pohon cengkeh di samping Vila 90 juga dimiliki oleh pejabat tinggi TNI.
"Kalau tanah sampingnya Vila 90 itu juga dimiliki seorang jenderal. Jenderal ABRI," tutur pria berumur 60 tahun itu dengan polosnya.
"Tanahnya luas mas. Kalau tanah yang ada tanamannya singkong itu milik Pak Edy Widjoyo, asalnya Yogyakarta dan sudah meninggal. Keluarganya tinggal di Jakarta, beliau juga jenderal," jelas Hakim.
Apa yang dilontarkan Hakim itu juga dibenarkan oleh Suwarna. Pria asal Sragen yang sejak tahun 1997 telah menetap di Desa Gunung Geulis itu mengatakan, pemilik Vila 90 adalah orang yang berpangkat jenderal.
"Iya, dengernya seperti itu, jenderal. Masih saudara atau teman gitu lah sama Pak Edy Widjoyo. Yang punya tanah ini," kata Suwarna sambil menunjukkan ladang singkong-singkong tepat di depan Vila 90.
Di Vila 90 ini, Neneng (28) dibunuh dengan sadis oleh seorang penjaga vila, Slamet Pujihatono. Neneng dibunuh lantaran menolak diajak berhubungan badan untuk yang kedua kalinya.
Vila seluas 2.000 meter persegi itu, bangunannya seperti rumah pejabat penting. Yang mana terdiri dari beberapa bangunan di dalamnya dan dikelilingi tembok pembatas setinggi 2,5 meter.
Di sebelah kiri pintu gerbang masuk, satu bangunan berdiri seperti ruang keamanan dan kamar penjaga vila. Kemudian secara terpisah diteruskan bangunan bertingkat layaknya bangunan panggung. Lantai dasar mejeng dua mobil jeep dan sejumlah kendaraan kecil seperti mobil golf.
Selanjutnya ke belakang lagi, kerangkeng-kerangkeng jeruji besi, layaknya penangkaran atau kebun binatang berbagai macam jenis hewan. Mulai dari anjing-anjing Herder dan anjing jenis lainnya dengan gonggongan-gonggongan yang kencang.
Di kerangkeng besi lainnya juga dihuni Harimau Sumatera, seekor Liger (Lion Tiger) atau peranakan harimau dan singa, empat ekor rusa tutul, tiga ekor merak, dua ekor siamang, satu ekor Owa, kambing domba, dan hewan lainnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Singgah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaTidak melulu soal berbisnis dengan modal besar, namun juga bisa dimulai dengan hal yang sederhana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca SelengkapnyaMeski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaIde membuat terasi dilatarbelakangi kegemarannya makan sambal
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Baca SelengkapnyaBegini momen politikus mantan presenter TV duduk bareng tiga jenderal bintang empat disela peresemian Graha Utama Akmil. Simak informasi selengkapnya.
Baca Selengkapnya