Merdeka.com - Mabes Polri mengisyaratkan Mahasiswa Universitas Khairun Adlun Fiqri yang mengunggah video berjudul 'Kelakuan Polisi Minta Suap di Ternate' di situs Youtube tak dibebaskan. Sebab, Adlun Fiqri diduga mencemarkan nama baik institusi dan pribadi polisi.

"Yang beritakan salah, masih ada proses penyidikan dan masih penyidikan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto usai solat di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/10).

Kendati demikian, Agus mengaku belum dapat informasi siap yang merekam dan mengupload kejadian polisi minta suap ke pengendara saat ditilang apakah sama. Namun ia sudah memeriksa saksi yang berada di lokasi saat itu.

"Uploader enggak tahu sama atau enggak sama orangnya, yang jelas masyarakat sudah diperiksa benar atau nggak polisi suap, ternyata nggak benar," kata dia.

Sementara di kesempatan terpisah, Kapolri Jenderal Badrodin belum mengetahui peristiwa tersebut, sehingga ia tak bisa mengomentari apapun. Dia pun mengakui baru mendengar adanya peristiwa tersebut.

"Saya kan baru pulang dari Malaysia jadi baru tahu," kata Badrodin.

Diketahui, Mahasiswa Universitas Khairun Ternate itu ditahan di Mapolres Ternate sejak Senin (28/9) siang. Dia dituduh mencemarkan nama baik institusi dan pribadi polisi. Polisi menahan dan menetapkan status tersangka kepada Adlun Fiqri karena mengunggah video berjudul 'Kelakuan Polisi Minta Suap di Ternate' di situs Youtube.

Video yang diunggah korban pada Sabtu (26/09) ke Youtube dan Facebook itu kini telah diblokir pihak-pihak yang berkeberatan dan merasa dirugikan.