Merdeka.com - Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya AKBP Barnabas mengakui, anak buahnya kecolongan atas video yang direkam Farhat Abbas di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya saat menjenguk Galih Ginanjar. Dengan ini, ia memberikan teguran keras kepada anak buahnya yakni pemindahan tugas.

"Teguran dari saya, gimana pun juga, apapun anggota saya kurang teliti, aturan seperti itu. Ya teguran keras, sampai dua kali grounded," kata Barnabas saat dikonfirmasi, Selasa (6/8).

Menurutnya, siapapun pengunjung dilarang membawa apapun termasuk handphone. Dengan kejadian ini, ia telah memindahkan Galih ke sel yang tak dapat ditemui siapapun.

"Ginanjar sudah dimasukin sel tikus dong. Sel isolasi. Nggak boleh dijenguk," tegasnya.

Lebih lanjut terkait lolosnya handphone pengacara kondang itu, Barnabas mengaku kalau anggota telah memeriksa meskipun lolos.

"Jadi siapapun yang besuk itu hp tidak boleh dibawa, kan diperiksa oleh anggota kita. Ya mungkin dia menyembunyikan di suatu tempat," katanya.

Sebelumnya, beredar video postingan di akun Instagram milik Farhat Abbas yang berisikan permintaan maaf Galih Ginanjar saat berada di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya. Permintaan maaf itu terkait dirinya ditetapkan tersangka atas kasus 'Bau Ikan Asin'.

Terkait video itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengunjung dilarang membawa apapun termasuk handphone. Bila ketahuan, penghuni rutan diancam kena hukuman.

"Di SOP tidak diperbolehkan membawa hp. Kalau ada melanggar bisa berakibat kepada tahanan itu sendiri seperti tidak boleh dibesuk selama 1 Minggu," kata Argo saat dikonfirmasi, Selasa (6/8).

Atas hal ini, polisi memberikan sanksi kepada Galih yakni dilarang menerima pengunjung selama 1 Minggu.

"Menurut informasi Dir Tahti, Galih sudah diberikan sangsi tidak boleh dibesuk selama 1 Minggu," tegas Argo.