Merdeka.com - Duduknya Velix Vernando Wanggai sebagai komisaris PT Aneka Tambang Tbk terus mendapatkan kecaman, khususnya dari relawan pendukung Jokowi kala Pilpres 2014. Sebab, Velix yang dulunya adalah bos dari Setiyardi Budiono, Pimpinan Redaksi (Pimred) Obor Rakyat, tabloid yang memfitnah dan menghina Jokowi dalam musim Pilpres 2014, tetapi malah mendapatkan posisi strategis.

"Kami menduga ada pihak-pihak yang tertentu yang meloloskan Velix, mereka terus bergerilya dari dalam untuk mengumpulkan uang dan menghancurkan kepercayaan rakyat pada Jokowi," kata Sekjen Relawan Arus Bawah Jokowi, Ronny Talapessy, Jakarta, Senin (27/7).

Menurut Ronny, relawan Jokowi Selasa (28/7) besok bakal menyambangi Kantor Bareskrim Polri dengan agenda utama untuk menanyakan kelanjutan penanganan kasus Obor Rakyat. Velix merupakan bos Setiyardi Budiono, Pemimpin Redaksi Obor Rakyat yang proses hukumnya tengah berjalan di Bareskrim Polri setelah dilaporkan timses bidang hukum Jokowi-JK.

"Pengangkatan Velix Vernando Wanggai ini sangat melukai relawan Jokowi. Kalau ini dibiarkan, penggerogotan dari dalam akan terus berlangsung dari BUMN. Siapa yang meloloskan Velix?," tegas Ronny.

Lebih lanjut, Ronny menduga adanya agenda terselubung di balik pengangkatan Velix sebagai Komisaris Antam. Relawan Arus Bawah Jokowi mendesak pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kebijakan tersebut untuk menyampaikannya ke publik secara transparan.

Seperti diketahui, Velix kini menjabat sebagai salah satu komisaris PT Antam Tbk, lewat Rapat Umum Pemegang Saham pada 31 Maret 2015. Velix sudah menduduki jabatan ini sejak 30 April 2013 atau saat era pemerintahan Presiden SBY.

Uniknya, di era Jokowi, bekas loyalis SBY ini tidak hanya menjabat sebagai komisaris di perusahaan BUMN, tetapi juga menjadi pejabat eselon II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Velix didapuk sebagai Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PU-Pera di bawah kepemimpinan Menteri Basuki Hadimuljono.