Vaksinasi MR di Sumsel rendah, Puskemas dinilai belum maksimal
Merdeka.com - Jumlah anak yang telah divaksin Measles Rubella (MR) di Sumatera Selatan terbilang masih minim. Puskemas diminta lebih giat lagi mensosialisasikan program itu karena dinilai belum maksimal.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy mengungkapkan, rendahnya jumlah penerima vaksin membuat jadwal pemberian vaksinasi MR secara gratis diperpanjang hingga akhir Oktober 2018. Hal ini bertujuan imunitas atau kekebalan anak terhadap penyakit campak dan rubella.
"Masih kurang jumlah anak yang divaksinasi MR, kita tambah vaksinasinya," ungkap Lesty, Senin (24/9).
Menurut dia, target pemberian vaksin MR di Sumsel bagi anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun mencapai 2.239.582 orang. Namun, hingga saat ini baru terealisasi sekitar 47 persen dari target 95 persen.
"Belum mencapai target, ini yang akan kita dorong lagi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri menyebut lambatnya vaksinasi MR lantaran puskemas setiap daerah belum maksimal. Padahal, setiap sekolah sudah meminta diberikan vaksin bagi setiap siswanya.
"Puskesmas lambat mengambil tindakan meski sudah diminta sekolah. Mestinya Puskesmas lebih sigap," kata dia.
Selain lambatnya tindakan dari Puskesmas, kendala yang dialami adalah penolakan masyarakat awam karena masih menilai vaksin MR ini haram. Padahal, MUI telah mengeluarkan fatwa jika vaksini ini diperbolehkan untuk digunakan karena demi kesehatan.
"Banyak yang takut karena ada yang bilang haram. Ini perlu disosialisasikan lagi," ujarnya.
Berikut capaian vaksinasi di Sumsel hingga 22 September 2018:
1. Palembang sebanyak 87.979 anak (25,25 persen)
2. Musi Rawas Utara 52.763 anak (98,95 persen)
3. Musi Banyuasin 190.346 anak (95 persen)
4. Ogan Komering Ulu Timur 143.874 (82,59 persen)
5. Musi Rawas 84.792 anak (77,82 persen)
6. Ogan Komering Ilir 168.835 anak (75,21 persen)
7. Ogan Komering Ulu 62,277 anak (68,93 persen)
8. Empat Lawang 48.772 anak (68,87 persen)
9. Muara Enim 95.256 anak (56,40 persen)
10. Ogan Ilir 58.782 anak (51,12 persen)
11. Lubuklinggau 28.371 anak (43.99 persen)
12. PALI 26.649 anak (43.42 persen)
13. Prabumulih 19.506 anak (31,79 persen)
14. Ogan Komering Ulu Selatan 18.458 anak (23.56 persen)
15. Lahat 25.645 anak (20.22 persen)
16. Pagaralam 6.275 anak (18,47 persen)
11. Banyuasin 18.169 anak (10,86 persen)
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca Selengkapnya