Vaksin palsu bukti Indonesia darurat farmasi
Merdeka.com - Koordinator Presidium Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI), Agung Sedayu mengatakan, terbongkarnya sindikat produsen dan distributor vaksin palsu bukti Indonesia dalam keadaan darurat farmasi. Pengawasan peredaran obat dan vaksin dinilai terlalu lemah.
"Penemuan masifnya peredaran vaksin palsu ini adalah pertanda pemalsuan obat di negeri ini sudah dalam keadaan darurat," kata Agung dalam diskusi bertajuk 'Darurat Farmasi' di Jakarta, Minggu (24/7).
Kasus vaksin palsu merupakan kejahatan kemanusiaan luar biasa. Apalagi, produksi vaksin palsu telah dilakukan sejak 13 tahun lalu dan dalam peredarannya melibatkan rumah sakit, klinik, ataupun apotek.
Dia khawatir anak-anak yang diberi vaksin palsu, terkena dampak buruk. Dia masih ingat betul ketika Indonesia mengalami wabah polio pada 2005-2006 dan menyerang 385 anak hingga mengalami lumpuh permanen. Kemudian, pada kurun waktu 2009-2010, tercatat 5.818 anak terkena penyakit campak. Di mana 16 di antaranya meninggal dunia.
Dari laporan WHO pada 2008, 15 persen obat dan vaksin palsu tersebar di seluruh dunia dengan keuntungan mencapai USD 39 miliar. Oleh karenanya, pemerintah diminta ikut berperan dalam menangani kasus vaksin palsu tersebut.
"Pemerintah mesti bergerak cepat mencari dan memusnahkan vaksin palsu yang masih beredar, sekaligus memastikan kejahatan itu tidak terulang lagi," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah ada beberapa Pemda menyampaikan niat untuk memberikan insentif. Tetapi pihaknya masih menunggu aturannya terbit secara resmi.
Baca SelengkapnyaSurat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaHasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSelain pupuk pemerintah juga menyiapkan benih gratis bagi petani yang mau mempercepat tanam.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali jatuh sakit.
Baca Selengkapnya