Usia seabad, Hati Suci rangkul panti asuhan di daerah tertinggal

Merdeka.com - Panti Asuhan Hati Suci memperingati ulang tahunnya ke-100. Usia satu abad itu sekligus meneguhkan perjalanannya merawat anak-anak terlantar.

Direktur Panti Asuhan Hati Suci Fransisca Setiati mengungkapkan jika saat ini banyak anak-anak di Indonesia yang terpaksa menjadi pekerja anak. Oleh karena itu, Hati Suci siap merangkul anak-anak terlantar yang berada di panti-panti asuhan di daerah yang masih miskin.

"Kedaaan ini (pekerja anak) justru semakin memacu kami untuk semakin giat menyerukan pemenuhan hak anak. Kami akan mulai menjajaki panti-panti lain di daerah tertinggal agar semakin banyak anak yang dapat dirangkul," kata Fransisca Setiati di Panti Asuhan Hati Suci Jalan Hati Suci Jakarta, Minggu (26/10).

Menurutnya keterlantaran anak di abad ini harus dipahami lebih luas. Keterlantaran itu meliputi keterlantaran fisik, keterlantaran finansial dan keterlantaran emosional.

"Hati Suci memiliki tiga definisi keterlantaran, pertama keterlantaran fisik atau mereka yang mengalami kekerasan fisik, keterlantaran finansial yaitu anak yang kurang gizi karena orang tuanya miskin. Selain itu ada keterlantaran secara emosional artinya sang anak tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orang tua," terang dia.

Masih menurutnya, Hati Suci akan terus konsisten bergerak di bidang pemenuhan hak anak terlantar di Indonesia. Namun, Hati Suci tak akan membuat anak menjadi manja dan anti sosial.

"Selama masih ada anak terlantar di tanah Indonesia, selama itu hati suci akan tetap ada. Hati Suci akan terus berupaya membentuk anak-anak sebagai pribadi mandiri, pribadi yang mensejahterakan dirinya, keluarganya, dan masyarakat sekitar," pungkas dia.