Usai UN, 2 siswa SMA ini malah begal motor buat beli miras

Merdeka.com - Sungguh memprihatinkan kelakuan dua siswa SMA asal Mranggen Demak, Jawa Tengah, ini. Usai mengikuti Ujian Nasional (UN), keduanya malah mencuri dan membegal motor di jalan.

Sepeda motor yang dibegal keduanya berjenis Honda Beat dengan nomor polisi H 6049 YC, warna hijau. Sepeda motor itu dibegal dari pemilik bernama Siti Ana Zummaidah (19) warga Dukuh Mulyosari RT 1 RW 5, Desa Kalikayen, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Kedua pelaku yakni; Muhammad Teguh Hadi Raharjo (18) warga Dukuh Daleman RT 1 RW 3, Desa Batursari, Mranggen, Demak, siswa SMA Futuhiyyah Mranggen, dan Nurul Misbah alias Sibah (19) warga Dukuh Kayon RT 4 RW 2, Desa Batursari, Mranggen, Demak, siswa SMA 1 Mranggen, dibekuk oleh tim Reserse Kriminal Polsek Tembalang.

"Sengaja, selesai mengerjakan Ujian Nasional, saya diajak oleh Nurul. Yang punya ide Nurul," kata tersangka Teguh saat gelar perkara di Mapolsek Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (20/5).

Usai menyelesaikan dan menunggu pengumuman Ujian Nasional, Teguh dan Nurul sengaja bertemu untuk merencanakan aksi kejahatan. Lantas mereka berputar-putar berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah tanpa pelat.

Tepatnya pada Kamis 7 Mei 2015, sekitar pukul 22.30 WIB, di Dukuh Kebuntaman, Kelurahan Rowosari, Tembalang, kedua tersangka melihat korban mengendarai motor seorang diri.

"Saya membonceng. Drivernya Nurul. Kami mengikuti korban, kemudian memepet dan menendang korban hingga terjatuh," katanya.

Korban yang dalam perjalanan pulang usai bekerja di Citraland Simpang Lima Kota Semarang itupun terjatuh. Kedua tersangka langsung menyambangi dan memukul menggunakan tangan kosong.

Saat itu, korban bangun dan berusaha mempertahankan sepeda motor miliknya. Namun, tersangka mengancam akan membunuh korban.

"Dia ketakutan dan menyerahkan motor. Saya enggak bawa senjata tajam," katanya.

Berhasil mengambil motor milik korban, dua tersangka itu kemudian langsung kabur. Sedangkan korban ditinggalkan di tengah jalan.

Saat itu, korban meminta tolong warga dan menelepon saudaranya sebelum akhirnya melapor ke pihak kepolisian. Kepada polisi, Nurul dan Teguh mengaku melakukan aksi pembegalan hanya untuk bersenang-senang.

"Untuk minum miras dan senang-senang aja," katanya.

"Kami melakukan pengejaran. Tersangka sempat masuk di perkampungan. Tersangka berusaha kabur hingga sempat menabrak anggota polisi, namun akhirnya dia berhasil ditangkap," katanya.

Kali pertama, polisi menangkap tersangka Nurul. Sedangkan Teguh yang berhasil kabur, ditangkap menyusul berikut.

"Mereka ternyata dua remaja yang baru saja mengikuti UN. Tinggal menunggu pengumuman aja." katanya.

Tidak hanya itu, hasil pengembangan penyelidikan, ternyata tersangka juga melakukan pencurian di rumah kosong di lokasi terpisah.

"Kami masih melakukan pendalaman lagi apakah tersangka juga melakukan kejahatan di tempat lain atau tidak," katanya.

Tersangka dijerat pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 9 tahun. Tersangka mengaku, saat ini telah menerima informasi bahwa dia lulus UN.

"Iya sudah tahu infonya, Alhamdulillah, lulus UN," kata Teguh.