Merdeka.com - Usai melaksanakan salat Jumat (12/5), Said Mufti dan anaknya Abil (9) singgah di depan Tugu Perjuangan, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru, Riau. Bermodal sekop semen, keduanya membersihkan kerak bekas lilin Aksi Solidaritas untuk Ahok yang digelar Kamis (11/5). Kerak lilin itu menempel di bibir trotoar.

"Saya lihat banyak yang ribut-ribut di media sosial soal kerak lilin kotor ini. Aku tidak banyak cakap (omong), kalau cuma ngomong di media sosial saja mending turun tangan langsung membersihkannya," kata Said kepada merdeka.com, Jumat (12/5).

Said tak menyangka, aksi 1.000 lilin‎ yang dilakukan ratusan warga bakal menyisakan kerak lilin yang mengotori lingkungan Tugu Perjuangan. Padahal, Tugu yang terletak di tengah Kota Pekanbaru itu biasanya bersih dari sampah.

‎"Aku butuh bantuan ini. Ternyata, kerak lilinnya sangat panjang. Tolong cari bantuan teman-teman lainnya untuk bisa bantu supaya cepat selesai," katanya.

Trotoar yang terkotori kerak lilin terlihat hingga 20 meter. Bahkan, di lantai pinggiran tugu juga terlihat bekas kerak lilin. Peserta aksi lilin yang menggelar tersebut meninggalkan sisa kerak yang membuat Said tidak nyaman. Hal itu yang membuatnya untuk membersihkan bersama anaknya.

"Mudah-mudahan ini cepat bersih, supaya kota kita bersih. Dan media sosial juga supaya tidak saling caci maki," kata Said.

Untuk diketahui, ratusan warga Pekanbaru menggelar aksi 1.000 lilin di tugu Perjuangan untuk menyuarakan dukungan agar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ditangguhkan penahanannya. Ahok divonis 2 tahun penjara atas kasus penodaan agama.