Usai mengamuk, keluarga bawa pulang jenazah tahanan
Merdeka.com - Keluarga Yes Yene Rison Ginting (38) alias Icon akhirnya membawa pulang jenazah pemuda itu ke rumah duka setelah sempat dibawa ke Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Baru, Deliserdang, Sumut. Langkah itu mereka ambil setelah pihak kejaksaan membuat surat serah terima jenazah sebagai bukti ketidakpuasan keluarga.
Namun, pihak keluarga menyatakan tetap akan meminta pertanggungjawaban pihak kejaksaan. "Kami akan mengadu ke Kejari di Lubuk Pakam," kata Munis Surbakti, kerabat Icon, Senin (6/8).
Setelah dibawa ke rumah duka di Jalan Sentosa 102, Dusun I Desa Tengah, Pancur Batu, jenazah Icon rencananya akan dimakamkan besok.
Sementara itu, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancur Baru Wuriadhi Paramita menyatakan akan menyelidiki laporan pelanggaran yang dilakukan pihak kejaksaan dalam kasus ini, termasuk soal permintaan uang Rp 10 juta oleh oknum jaksa.
"Kalau ada kesalahan pasti akan kita tindak," katanya.
Dia memaparkan bahwa keluarga Icon membuat permohonan pembantaran melalui telepon pada Jumat (3/3). Masalahnya, Icon adalah tahanan hakim. "Posisi kami di sini serba salah. Pembantaran itu harus ada persetujuan hakim. Rencananya Senin kita minta persetujuan hakim, tapi Tuhan berkata lain, ternyata sudah meninggal Minggu," ujarnya.
Wuriadhi juga menyatakan permintaan maafnya kepada keluarga korban. "Kami sudah minta maaf dan berharap ini selesai secara kekeluargaan," sebutnya.
Sebelumnya, seratusan keluarga Yes Yene Rison Ginting (30) mengamuk di Kantor Cabang Kejaksaan Lubuk Pakam, Pancur Batu. Seorang di antara mereka bahkan sempat menyayat tangan dan mencoret nama salah seorang jaksa dengan darahnya. Mereka menuntut pertanggungjawaban kejaksaan atas kematian Icon yang diduga karena kelalaian jaksa.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Peternak Kambing Lawan Pencuri Jadi Tersangka Disetop, Keputusan Jaksa Dinilai Patut Dicontoh
Julius menyampaikan, keputusan yang menetapkan Muhyani hanya melakukan pembelaan diri sudah tepat
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaDitangkap, Ini Penampakan Pembunuh Sadis yang Habisi Nyawa Satu Keluarga di Musi Banyuasin
Setelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik
Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPolisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPemudik Disarankan Pulang Lebih Awal, Jumat atau Sabtu Pekan Ini
Karena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaSebelum Meninggal, Lukas Enembe Sempat Ingin ke Singapura untuk Cangkok Ginjal
Kaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca SelengkapnyaPolisi Kembangkan Kasus Pembakaran Pemukiman saat Iring-iringan Jenazah Lukas Enembe
Polisi masih mencoba mencari pelaku lain dalam kasus pembakaran ini.
Baca SelengkapnyaPerempuan Muda Asal Nganjuk Ini Bersikeras Jadi Petani, Beli Sawah Pakai Uang Tabungan Kini Omzetnya Puluhan Juta per Hari
Sejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca Selengkapnya