Usai membunuh, anak punk jadi santri di Banten
Merdeka.com - Wahyudi alias Kajo satu dari enam pelaku pembunuhan Sandiago Galih (27), pemuda berambut gimbal berhasil ditangkap Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (14/6) lalu. Wahyudi yang merupakan anak punk ini ditangkap di pesantren di daerah Banten.
Pembunuhan berawal dari perselisihan antara dua kelompok, korban Sandiago berasal dari komunitas reggae, sedangkan para pelaku berasal dari punk. Saat itu terjadi keributan diantara dua kelompok tersebut.
Namun nahas, pada Senin (12/09) tahun lalu, sekitar pukul 02.00 WIB tubuh Sandiago ditemukan tewas oleh warga di Puri Kembangan. Di tubuh pemuda ini ditemukan bekas luka tusuk di bagian punggung hingga tembus ke paru-paru dan lengannya nyaris putus serta kepala robek.
Tak lama berselang polisi berhasil meringkus tiga orang pelaku yang diduga mengeroyok Sandiago hingga meregang nyawa. Namun tiga pelaku lagi masih diburu.
Salah satu tersangka yakni Wahyudi ternyata memilih pesantren sebagai tempat untuk bersembunyi. Setelah hampir 9 bulan berhasil melarikan diri, Wahyudi akhirnya harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Tempat persembunyiannya berhasil dicium polisi.
"Tersangka adalah pelaku ke empat yang berhasil kita amankan, dan dua lagi masih buron," kata Kapolsek Kembangan Kompol Sutoyo, Senin (18/6) kepada wartawan.
Sementara itu, Wahyudi sendiri mengaku dirinya ikut dalam aksi pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa Sandiko Galih. Wahyudi mengaku dirinya ikut mengeroyok atas ajakan temannya yang kini berstatus DPO, Ozan.
"Saya lagi nongkrong dipanggil sama Ozan, mau ngegulung anak Reggae. Terus saya dikasih clurit ama Ozan, saya membacok 2 kali bacokan," tutur Wahyudi.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaTragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaYosep merupakan otak pembunuhan terhadap istri dan anak kandungnya tersebut.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPerjuangan keras harus ditempuh pria bernama Hadi di usianya yang masih belia.
Baca Selengkapnya