Usai kemah dari Merapi, puluhan siswa histeris saat upacara bendera
Merdeka.com - Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Musuk Kabupaten Boyolali, menangis histeris dan diduga mengalami kesurupan sehingga dipulangkan ke rumah masing-masing.
Menurut Kepala Sub Bagian Humas SMP Negeri 2 Musuk, Umar Ma'ruf, peristiwa tersebut berawal dari empat siswa kelas VIII mengikuti kegiatan kemah di halaman sekolah pada Sabtu (29/8) di lereng Gunung Merapi.
Umar Ma'ruf mengatakan, para siswa saat mengikuti kegiatan renungan malam ada yang mengalami kesurupan empat anak, tetapi sudah dapat ditangani. Namun, saat mengadakan upacara bendera di halaman sekolah, Senin pagi, tiba-tiba seorang siswi kelas VIII A, Widyaningsih, menangis histeris dan diikuti puluhan siswa lainnya.
"Siswa yang mengalami kesurupan mayoritas perempuan dari kelas VIII A, usai upacara bendera," kata Umar dikutip dari Antara, Senin (31/8).
Umar Ma'ruf mengatakan, siswa yang menangis mengaku melihat temannya yang sudah meninggal dunia setahun ini. Selain itu, para siswa juga melihat sosok berbadan besar tinggi dengan warna gelap dan anak-anak para siswa yang mengalami kesurupan terlihat seperti merasakan ketakutan sendiri dan mereka menangis histeris sambil memanggil temannya yang sudah meninggal itu, bernama Dani.
Karena itu, pihak sekolah akhirnya memulangkan mereka untuk belajar di rumah masing-masing karena kondisi sudah cukup resah jika kegiatan belajar-mengajar di sekolah dilanjutkan. "Kami khawatir kejadian itu bisa menimpa siswa lainnya sehingga mereka dipulangkan lebih dini untuk menghindari kondisi lebih gawang lagi," katanya.
Menurut dia, pihaknya menduga para siswa mengalami halusinasi massal akibat kelelahan saat mengikuti kegiatan kemah di sekolah. Para siswa yang kesurupan adalah mereka yang ikut kegiatan kemah. Mereka yang kesurupan ada sebanyak 20 anak.
Menurut dia, saat kejadian tersebut pihaknya meminta bantuan orang pintar untuk bisa menenangkan para siswa yang kesurupan. Iskandar Budi Utomo, salah satu guru SMP Negeri 2 Musuk mengatakan, peristiwa kesurupan tersebut terjadi tidak baru sekali ini saja.
Namun, kata dia, para siswa dua tahun sebelumnya juga mengalami kesurupan sama seperti ini. Ketika itu, pihak sekolah kemudian meminta bantuan seorang kiai untuk mengusir atau membersihkan tempat dari roh jahat yang sering mengganggu siswanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada musim liburan, banyak orangtua mengajak anak mereka untuk berlibur. Dalam perjalanan, tak jarang anak mengalami rewel. Begini cara menenangkannya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca Selengkapnya