Usai Divaksinasi Covid-19, Kapolres Depok Sebut Lebih Sakit Disuntik Meningitis
Merdeka.com - Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Depok kecuali Wali Kota Depok Mohammad Idris, hari ini menjalani vaksinasi Covid-19. Pasalnya Idris pernah terkonfirmasi positif sehingga vaksinasi tidak dapat dilakukan. Hal itu merujuk pada 16 indikator skrining penerima vaksin.
"Ada syarat utama dalam pemberian vaksin yaitu tidak pernah terpapar. Para alumni Covid tidak bisa divaksin, termasuk saya," kata Idris ditemui di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Depok, Kamis (14/1).
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengaku tidak sakit saat divaksin. Menurutnya, lebih sakit saat suntik meningitis di banding vaksin Covid-19. "Saya kira biasa aja, malah lebih sakit meningitis kalau kita mau umrah, tebal (jarumnya). Kalau ini (Covid-10) enggak," kata Imran.
Sebelum vaksin, dia mengaku tidak ada persiapan khusus. Dia hanya istirahat yang cukup saja sebelumnya. "Istirahat yang cukup aja. Waktu istirahat yang cukup banyak minum air putih, sudah siap itu aja enggak sakit kok," tukasnya.
Di tempat yang sama, Dandim 0508/Depok Kolonel (Inf) Agus Isrok Mikraj menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan ragu untuk vaksin. Warga yang sudah terdaftar diimbau mau dan bersedia datang untuk vaksin.
"Alhamdulillah enggak sakit seperti yang Pak Kapolres sampaikan, tadinya sempat kita berpikir seperti apa, tapi ternyata tidak terasa. Untuk masyarakat enggak usah khawatir, enggak usah ragu enggak usah takut silakan datang ditempat yang sudah ditentukan, ayo kita sukseskan program vaksin dari pemerintah pusat," kata Dandim.
Kepala Kemenag Depok Asnawi menuturkan, berdasarkan imbauan dari Menteri Agama bahwa vaksin menjadi kekuatan dan pihaknya mendukung penuh program ini. Dia pun bersedia divaksin untuk dijadikan contoh di Depok dan diharapkan bisa diikuti oleh lainnya.
"Harapannya bisa diikuti kiai-kiai, para guru-guru yang interaksinya intens untuk kegiatan vaksinasi," katanya.
Soal fatwa halal, kata dia Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa halal vaksin tersebut. Vaksinasi ini adalah upaya pencegahan. "Mencegah diri kita dari suatu penyakit atau hal-hal yang membahayakan nyawa itu jadi suatu kewajiban bagi kita ketimbang membiarkannya, nah itu kan vaksin itu kita kan mencegah, seperti itu," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaBeberapa kegiatan keseharian Febriy yang diunggah di akun medsosnya sering menjadi viral hingga dibanjiri beragam pujian dari publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPihak KPUD Depok juga sudah melakukan perbaikan terhadap kesalahan pembacaan dalam sistim Sirekap saat penghitungan sementara pemilihan presiden
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.
Baca Selengkapnya