Usai bacok anak, Sulaiman sempat curhat kepada mandor

Merdeka.com - Sulaiman Hamid (57 tahun) tak kuasa menahan emosi karena dimaki anaknya, Saini Rahman (27 tahun). Warga Kampung 27, Dusun Permai, Desa Sei Danai, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, itu lantas mengambil parang dan mengayunkannya berulang kali ke tubuh anak kandungnya hingga tewas.

Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada merdeka.com mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika pelaku dan korban sedang bekerja sebagai buruh harian di Line S Kampung 27, Wilayah IV PT RSUP PKB, Desa Sei Danai, Jumat (28/8), sekitar pukul 15.00 WIB.

"Menurut pengakuan pelaku, awalnya korban yang memaki dan menyerang dirinya, lalu terjadi kontak fisik," kata Guntur (29/8).

Sang anak, kata Guntur, emosi dan memaki ayahnya lantas memukul sambil berusaha merebut parang atau golok terletak di tas pelaku. Spontan, Sulaiman menangkis dan berhasil merebut golok itu.

"Kemudian, parang itu diayunkan pelaku ke arah tubuh korban sehingga korban meninggal dunia," ujar Guntur.

Sadar akan perbuatannya yang menghilangkan nyawa anaknya tersebut, Sulaiman langsung pergi meninggalkan rumah dan mendatangi atasan tempat dia bekerja.

Sulaiman mendatangi mandornya bernama Abdul Khalid, dan memberitahukan dia telah membunuh anak kandungnya. Kemudian, Abdul Khalid mengajak satpam bernama Maihendri datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Saksi Maihendri dan Abdul Khalid menuju TKP dan menemukan korban sudah bersimbah darah dengan luka bacok di beberapa bagian tubuh," tambah Guntur.

Selanjutnya, jasad korban dibawa ke ke klinik PT RSUP buat divisum et repertum oleh dr Putra Adityatama. Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka di kepala sebelah kiri sepanjang 13 centimeter dan lebar 5 centimeter, leher sepanjang 14 centimeter dan lebar 5 centimeter, lengan sepanjang 11 centimeter lebar dan 7 centimeter, serta siku dengan panjang 4 centimeter dan lebar 3 centimeter.

"Saat ini pelaku dan barang bukti sebilah parang telah diamankan di Mapolsek Pulau Burung untuk penyidikan lebih lanjut," tutup Guntur.