UNS Ajak Mahasiswa Laporkan Tindak Kekerasan Ormawa ke Rektorat
Merdeka.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) saat mengikuti Diklatsar Menwa, Minggu (24/11) lalu. Mereka juga meminta agar mahasiswa melaporkan tindak kekerasan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) ke pihak rektorat.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus mengatakan, pascaaksi yang dilakukan mahasiswa di depan gedung rektorat Senin (1/11) lalu, pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya bagi mahasiswa yang memiliki data dan informasi pendukung terkait terjadinya kekerasan pada Ormawa di lingkungan UNS.
"Bagi yang memiliki data dan informasi pendukung, silakan menyampaikan kepada tim sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan evaluasi," ujar Yunus, Rabu (3/11).
Yunus menyampaikan, pimpinan UNS pada Senin (1/11) sore langsung menugaskan salah satu anggota Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 UNS untuk menemui keluarga Gilang di Karanganyar. Upaya ini dalam rangka menawarkan pendampingan kesehatan bagi keluarga.
"Tim UNS ditemui oleh Sunardi, ayah almarhum yang didampingi 3 anggota keluarga. Pihak keluarga menyambut baik tawaran pendampingan kesehatan dari kami (UNS). Terkait jadwal pendampingan/konseling, mereka akan berkoordinasi dengan anggota keluarga yang memerlukan," imbuhnya.
Selain itu, tim evaluasi juga terus memonitor perkembangan insiden di media massa dan media sosial. Salah satu yang menjadi perhatian adalah unggahan di akun Twitter @putri_yudianti berjudul "Tragedi Menwa UNS 2013" yang diduga menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan oleh mahasiswa yang melakukan aksi.
Pada Senin (1/11) sore, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNS Rohman Agus Pratomo telah menghubungi pemilik akun Twitter @putri_yudianti untuk meminta kesediaannya dalam berdiskusi dengan tim evaluasi terkait informasi yang diunggah.
"Kita sudah hubungi pemilik akun, tapi belum menyatakan kesediaannya," pungkas dia.
Sebelumnya, Senin (1/11), ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas mendatangi gedung rektorat untuk meminta kejelasan kronologi kematian Gilang Endi Saputra, mahasiswa semester 3 Program Studi (Prodi) Keselamatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS. Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pertanggungjawaban rektorat dan Korps Mahasiswa Siaga atau Resimen Mahasiswa (Menwa) atas kematian Gilang, serta pembubaran Menwa Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaMelki Sedek mengatakan, pada dasarnya menghargai proses investigasi yang dilakukan Satgas PPKS UI dan tak menghindar.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaKecewa dengan Pelanggaran Demokrasi dan Etika, Mahasiswa UNS Keluarkan Maklumat Supersemar
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca Selengkapnya