Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unjuk Rasa di Jalan Akses Masuk Rudenim Makassar, Kaki Imigran Tergilas Mobil

Unjuk Rasa di Jalan Akses Masuk Rudenim Makassar, Kaki Imigran Tergilas Mobil Pencari suaka di Makassar tergilas ban mobil. ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Sedikitnya 300-an imigran pencari suaka berasal dari Afghanistan, Pakistan, Iran dan Sudan kembali berdemonstrasi di depan kawasan Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar di jl Lembaga Bolangi, Desa Timbuseng, Kecamatan Patalassang, Kabupaten Gowa, Sulsel, Rabu, (11/9).

Mereka mengambil sebagian badan jalan yang tidak hanya akses masuk ke Rudenim itu tetapi juga akses ke Lapas Narkotika Bolangi dan Lapas Perempuan Kelas IIA serta akses warga setempat yang pemukimannya dekat kawasan tersebut.

Mereka kembali mendatangi Rudenim, lagi-lagi dengan tuntutan pembebasan 26 rekannya yang diamankan petugas saat mereka berunjuk rasa di Wisma Kalla, tempat Konjen Australia berkantor, 29 Agustus lalu dan ditempatkan ke Rudenim. Rabu, (4/9) lalu, aksi serupa mereka gelar tapi tuntutannya tidak mendapat tanggapan berarti bagi mereka oleh Kepala Rudenim, Boedi Prayitno.

"Kami datang lagi minta rekan kami dibebaskan. Tidak ada lagi negosiasi, mereka harus segera dibebaskan. Mereka tidak bersalah, demonstrasi kami selama ini selalu damai, tidak ganggui rakyat," kata Mohammad Taher, (24) imigran yang selalu mewakili rekan-rekannya bicara ke media dibantu Ismail Ziaie, (24) juga imigran Afghanistan yang lebih fasih berbahasa Indonesia.

Di tengah aksinya dengan panas matahari yang cukup terik, tiba-tiba ada rekan mereka bernama Jak yang berteriak karena kaki kanannya digilas ban mobil yang melintas.

Sontak ratusan imigran yang tadinya duduk semua di sebagian badan jalan sembari teriakkan yel-yel, langsung berdiri dan semakin mendekati pintu gerbang Rudenim yang dijaga pengamanan internal, polisi dan tentara.

"Orang Rudenim harus bertanggung jawab. Kaki teman kami kena mobil orang Rudenim padahal ada jalan luas di samping kami. Kami bukan binatang," teriak Mohammad Taher seraya mengerahkan rekannya untuk membopong Jak yang cidera tumit di kaki kanannya.

Meski pengunjuk rasa kian mendekat ke gerbang dan berteriak minta pertanggungjawaban, kepala Rudenim, Boedi Prayitno tidak juga keluar menemui pengunjuk rasa hingga petang tadi.

Kepada awak media, Boedi Prayitno menantang para imigran itu untuk membuktikan kalau yang menggilas kaki rekannya itu adalah orang dari Rudenim. Karena jalan yang dimanfaatkan untuk berunjuk rasa itu adalah jalan umum.

"Lagi pula, mungkin ditabrak karena sudah mengganggu lalu lintas. Mereka itu tutup jalan, itu akses keluar masuk. Itu salah mereka," tandas Boedi Prayitno.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp

Kesal Jalan & Jembatan Rusak Gara-Gara Truk Angkut Logistik Imigran Rohingya, Warga Blokir Jalur ke Camp

Selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

Baca Selengkapnya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Kini Sukses di Tanah Rantau, Begini Kisah Transmigran Asal Kebumen yang Tinggal di Sulbar

Kini Sukses di Tanah Rantau, Begini Kisah Transmigran Asal Kebumen yang Tinggal di Sulbar

Hidup di lokasi transmigrasi memang berat, tapi Pak Tumiran membuktikan bahwa ia bisa hidup sejahtera asal mau bekerja keras

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berusia 103 Tahun, Ini Kisah Mbah Sakinem Saksi Hidup Perjalanan Para Imigran Jawa ke Suriname

Berusia 103 Tahun, Ini Kisah Mbah Sakinem Saksi Hidup Perjalanan Para Imigran Jawa ke Suriname

Mbah Sakinem ialah imigran Jawa yang kini tinggal di Suriname. Ia disebut menjadi saksi hidup satu-satunya perjalanan para imgiran Jawa ke Suriname.

Baca Selengkapnya
Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Nahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian

Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Arus Balik Lebaran Malam Ini, Pemudik ke Jakarta Menyemut di Pantura hingga Arteri Karawang

Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Detik-Detik Petasan Meledak di Tangan ASN Pinrang Sulsel

Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.

Baca Selengkapnya