UGM gunakan sistem IT dalam ujian untuk tangkal joki
Merdeka.com - Terungkapnya 52 mahasiswa peserta yang terlibat dalam kasus perjokian ujian masuk Fakultas Kedokteran Internasional UGM Yogyakarta beberapa waktu lalu membuat rektorat merasa tercoreng nama baiknya. Akibatnya, pihak rektorat UGM berinisiatif untuk membuat sistim teknologi berbasis Internet Teknologi (IT) guna mencegah dan menangkal terjadinya sistim perjokian.
"Kami jadi punya ide untuk membangun sistem anti-joki dengan basis teknologi IT yang kuat. Nanti kami kampanyekan secara nasional agar dipakai juga di kampus-kampus lain untuk menghindari masuknya sistim perjokian di kampus-kampus lainya juga," tegas Rektor UGM Prof Dr Pratikno saat dikonfirmasi merdeka.com Selasa (17/7).
Pratikno mengaku telah meminta bantuan sejumlah ahli IT di kampusnya untuk segera mendesain dan membuat sistem pelacakan keberadaan joki ujian. Pasalnya, dari kasus yang telah terjadi di UGM beberapa waktu lalu, para joki itu kini mulai memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.
"Kami saat itu melakukan koordinasi itu beberapa jam usai mendengar kabar ada mafia joki beroperasi di ujian masuk Program Internasional S-1 Fakultas Kedokteran UGM. Ternyata mereka makin canggih dan bukan trik sederhana lagi yang mereka pakai untuk mengelabuhi petugas dan panitia seleksi yang mengawasi. Untung saja petugasnya jeli dan teliti,"ungkap Pratikno.
Pratikno tidak menyangka para mafia joki juga menyasar dan melihat peluang jika di UGM bisa mereka manfaatkan. Sebab, dari sistim seleksi yang telah dibuat mulai dari pemeriksaan bawaan peserta hingga alat pelacak sinyal komunikasi di toilet menunjukkan ketatnya seleksi tidak menghalangi tekat mafia joki bekerja.
"Kami meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dengan membongkar seluruh jaringan mafia perjokian yang beroperasi di UGM dan kampus lain di DIY. UGM akan memberi dukungan penuh ke kepolisian. Serta saya yakin selain pelaku IS masih ada pelaku lain yang masih berkeliaran di luar sana," ungkap Pratikno.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resort Sleman meringkus 43 orang yang diduga menjadi joki dalam ujian masuk Program Internasional S-1 Fakultas Kedokteran UGM. Dari 43 calon mahasiswa itu, setelah melakukan pemeriksaan secara intensif polisi akhirnya menetapkan salah seorang mereka berinisial IS sebagai tersangka.
IS ditetapkan sebagai tersangka karena mengaku jika meloloskan salah satu calon mahasiswa akan mendapatkan uang imbalan antara Rp 5 sampai Rp 10 juta. Sebagai bentuk kesepakatan antara IS dan calon mahasiswa yang harusnya mengikuti seleksi yang saat tes digantikan IS.
Dalam kasus tersebut 52 peserta ujian diketahui melakukan praktik curang. Namun beberapa pelaku kabur dan hanya 43 yang berhasil dimintai keterangan soal praktik curang itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Polres IKN Dilengkapi Teknologi AI, Sesumbar Ibu Kota Nusantara Bakal Nol Kejahatan
sebanyak 750 personel Kepolisian akan disiapkan mengisi Polres IKN
Baca SelengkapnyaBuntut Minta Rektor Unika Bikin Video Apresiasi ke Jokowi, Polda Jateng Dipanggil Kompolnas
Polisi berdalih permintaan tersebut sebagai cooling sistem atau Pemilu damai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Jokowi ke MA: Hakim Harus Peka Terhadap Rasa Keadilan Masyarakat
Jokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaSistem Gaji Tunggal PNS Diterapkan di KPK dan PPATK, Kementerian Lain Kapan?
Menuru Anas, jika yang dimaksud gaji tunggal, maka ASN yang kerja dan tidak kerja gajinya akan sama.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pecehan, Rektor Universitas Pancasila Dinonaktifkan
Polisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaCerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak
Rektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca Selengkapnya