UGM cabut izin seminar Sudirman Said dan Ferry Musyidan Baldan
Merdeka.com - Seminar kebangsaan bertema 'Kepemimpinan Era Milenial' yang seharusnya diselenggarakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM dibatalkan pihak kampus. Seminar kebangsaan yang akan menghadirkan mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Musyidan mendadak dibatalkan karena izin peminjaman tempat acara dibatalkan pihak UGM.
"Acara sudah dijadwalkan. Surat izin dan peminjaman tempat juga sudah disetujui. Tiba-tiba Jumat pagi saya dapat kabar dari pihak kampus jika izin peminjaman tempat di Auditorium Peternakan dicabut," ujar Ketua Panitia Seminar Kebangsaan, Jibril Abdul Aziz saat dihubungi, Sabtu (13/10).
Aziz mengatakan, dia tak paham alasan pencabutan izin tersebut. Hanya saja pihak UGM beralasan khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
"Pihak kampus, dari Prodi Peternakan hanya menyebut dikhawatirkan terjadi hal tak diinginkan, terjadi chaos. Padahal surat persetujuan pemakaian auditorium sudah ada tanda tangan dari BEM, Kamis kemarin juga sudah diparaf prodi, lalu pagi tadi tiba-tiba di-cancel, dicabut izinnya," ungkap mahasiswa Peternakan angkatan 2014 ini.
Aziz menuturkan jika dia telah menerangkan kepada pihak UGM bahwa acara tidak memiliki kaitan maupun muatan politik sama sekali. Acara, kata Aziz murni tentang kepemimpinan. Bahkan saat dipanggil oleh pihak kampus, Aziz juga sudah berkomunikasi dengan pembicara untuk tidak berbicara masalah politik selama acara berlangsung.
"H-2 pekan, panitia sudah mengingatkan kepada para pembicara agar tidak membahas persoalan politik. Setelah pembicara menyanggupi, kemudian panitia berkoordinasi dengan BEM untuk meminjam auditorium sebagai lokasi seminar," urai Aziz.
Aziz menambahkan jika akhirnya seminar kebangsaan tetap diselenggarakan meskipun tidak di dalam kampus UGM. Acara diselenggarakan di sebuah rumah makan di Jalan Magelang.
"Setelah izin dicabut kami lalu mencari alternatif tempat. Sempat mencari beberapa tempat akhirnya diputuskan di rumah makan di Jalan Magelang. Kebetulan dua pembicaranya datang semua. Meskipun jumlah peserta tidak sesuai dengan target awal karena lokasinya dipindah jauh dari UGM, tetapi acara berjalan dengan lancar," papar Azis.
Sementara itu Humas UGM, Iva Aryani menyampaikan tidak pernah ada ancaman maupun tekanan baik dari pihak fakultas maupun dari pihak universitas terkait acara tersebut. Pencabutan izin lebih dikarenakan masalah administrasi.
"Tidak pernah ada represi ancaman dari fakultas maupun universitas. Tidak ada tekanan dari pihak manapun dan tidak ada unsur politis. Pencabutan izin murni persoalan administrasi. Pencabutan izin karena penyelenggaranya bukan BEM atau organisasi kemahasiswaan di bawah koordinasi fakultas. Penanggung jawab juga bukan civitas akademika. Jadi tidak bisa difasilitasi penggunaan tempatnya," pungkas Iva saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/10).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerakan untuk menyelamatkan demokrasi yang diawali Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) semakin meluas.
Baca Selengkapnyanies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaAirlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa
Baca SelengkapnyaSekitar 120 mahasiswa baru yang mengikuti kegiatan ini di Auditorium Komjen, Penang, Malaysia.
Baca SelengkapnyaMunculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sosial, politik, ekonomi dan hukum belakangan ini sebuah rangkaian dari menurunya kualitas demokrasi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaKetiga capres akan bertarung gagasan pada debat ketiga yang akan digelar pada 7 Januari 2023.
Baca Selengkapnya