Tutut laporkan Hary Tanoe karena usir paksa direksi TPI
Merdeka.com - Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe (HT) dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri hari ini. Selain HT, Direktur MNC lainnya, SN Sunisma juga dilaporkan atas tuduhan pengusiran paksa direksi pada 11 Januari lalu dengan nomor laporan 152/III/2014/Bareskrim/17 Maret 2014.
"Tindakan melakukan penghalangan dan dugaan penghalangan dan pengusiran paksa terhadap direksi yang memerintahkan bawahannya yang sah untuk melaksanakan tugas di perusahaan," terang kuasa hukum Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut pemilik PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CPTI), Dedi Kurniadi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (17/3).
Dedi menyanggah jika pelaporan ini sengaja dilakukan untuk mengambil momen mendekati pemilu. Menurutnya pelaporan ini murni urusan sengketa bisnis.
"Ini proses hukum ya, bukan proses politik. Pengusiran pada 11 Januari sudah dua bulan mungkin selama kurun itu ada itikad untuk menyelesaikan secara baik-baik ternyata tidak ada," kata Dedi.
Tindakan dua direktur MNC itu disayangkan oleh Mohamad Jarmar, Direktur PT CPTI. Padahal surat putusan Mahkamah Agung telah keluar dan memutuskan kepemilikan jatuh ke tangan PT CPTI. PT CPTI pun mengklaim mengalami kerugian karena tidak bisa melakukan penyiaran.
"Setelah itu kita menunggu apakah HT dengan legowo bisa melaksanakan keputusan dan menjalankan putusan MA tersebut dan kami tunggu-tunggu namun sampai saat ini belum memberikan contoh bagaimana jadi warga yang taat hukum," tegas Jarmar.
Seperti diketahui, Mahkamah Agung (MA) pada 23 Oktober 2013 lalu mengabulkan gugatan Tutut atas PT Berkah Karya Bersama. MA menyatakan para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum. Dalam keputusannya, MA mengabulkan permohonan kasasi dari Tutut dan membatalkan putusan PT Jakarta No 629/Pdt/2011 yang membatalkan putusan PN No 10/pdt.g/2010.
Putusan tersebut memastikan TPI kembali ke pangkuan Tutut. Namun demikian, sampai kini putusan MA itu agaknya tidak dipatuhi oleh kubu Hary Tanoe . Masih ada dualisme direksi di TPI (sekarang MNCTV).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Relawan Prabowo-Gibran Percaya TV Milik Hary Tanoe Netral di Debat Capres Malam Ini
Wignyo Prasetyo percaya grup TV milik Hary Tanoe tersebut tidak akan ‘loncat pagar’ dari aturan netralitas pers
Baca SelengkapnyaKetum Perindo Hary Tanoesoedibjo Datangi Polda Metro Saat Jubir TPN Aiman Diperiksa
Hary Tanoesoedibjo (HT) mengaku hanya untuk melihat dan memantau langsung proses penyidikan
Baca SelengkapnyaSilahturahmi dengan Pendeta Niko Njotorahardjo, Ganjar Dititipkan Pesan Khusus
Pendeta Niko Njotorahardjo yakni pentingnya seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan dan kekompakan di tengah perbedaan yang muncul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pengurusan Perkara di MA, Hasbi Hasan Dituntut 13 Tahun 8 Bulan penjara dan Denda Rp1 Miliar
Hasbi Hasan didakwa menerima suap untuk mengurus gugatan perkara kepailitan KSP tingkat kasasi.
Baca SelengkapnyaPolisi: Santri asal Tebo Dianiaya Karena Menagih Utang Rp10 Ribu
Andri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenempatan Polisi di TPS Berdasarkan Kategori, Rawan hingga Kondusif
Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sebanyak 11.385 personel dikerahkan mengawal pelaksanaan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca SelengkapnyaMenteri Hadi Apresiasi TNI-Polri Amankan Pemilu 2024
Hadi juga menyoroti perihal situasi Kamtibmas selama bulan Ramadan berlangsung secara aman dan damai.
Baca Selengkapnya