Tuntut upah Rp 3,7 juta, serikat buruh ancam mogok nasional

Merdeka.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengatakan tidak akan main-main dalam memperjuangkan kenaikan upah minimum 2014. Karena sudah seharusnya kesejahteraan buruh ditingkatkan dengan kenaikan upah minimum 2014 sebesar 50%.

"Berdasarkan perhitungan cepat yang dilakukan KSPI, didapatkan kebutuhan hidup layak (KHL) pekerja lajang perbulan Rp 3.772.000," ungkap Presiden KSPI Said Iqbal dalam jumpa pers di Hotel Mega Proklamasi, Rabu (19/09).

Said menilai kenaikan upah minimum 50 persen secara nasional dan Rp 3.772.000 untuk DKI Jakarta adalah wajar. Karena pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam keadaan baik. Bahkan, Indonesia menjadi pusat investasi utama di dunia.

"Seharusnya politik murah yang disiasati oknum pemerintah ditinggalkan," katanya.

Said mengatakan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu melemahkan kesejahteraan buruh. Sehingga, kenaikan upah minimum tahun 2013 tidak sempat dirasakan buruh.

KSPI, serikat buruh nasional lainnya dan aliansi buruh dari berbagai daerah akan mengadakan Rapat Akbar pada 28-29 September 2013. Rapat Akbar ini akan dihadiri 1.000 aktivis buruh untuk mempersiapkan mogok nasional.

"KSPI siap melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar dan gelombang aksi yang lebih panjang lagi yang puncaknya pada Mogok Nasional 2013 pada akhir Oktober," tegasnya.