Trauma Jadi Korban Perampokan, Remaja Ini Pakai Seragam Brimob
Merdeka.com - Petugas Polsek Medan Area mengamankan seorang remaja yang mengenakan seragam Polri. Pelaku berdalih nekat mengenakan pakaian perwira Brimob karena trauma menjadi korban perampokan.
Berdasarkan informasi dihimpun, remaja yang diamankan berinisial AZKS (16), warga Jalan Duyung, Pandau Hulu II, Medan Area. Dia digelandang petugas dari kawasan Jalan Thamrin, Medan, sekitar pukul 10.30 WIB.
Ketika itu, AZKS membawa proposal permintaan bantuan ke kelenteng. Namun, dia belum sempat menggunakan berkas itu.
"Saat diamankan AZKS mengenakan pakaian Brimob dengan pangkat AKP dari Destasemen 6 Brimob," kata Plh Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Ipda Samsul Bahri, Jumat (30/11).
Samsul mengatakan, AZKS diamankan setelah polisi curiga dengan melihat gerak-geriknya yang tidak seperti personel Brimob berpangkat perwira. Perawakannya masih seperti anak-anak.
"Saat ditanyai dia mengaku bukan polisi. Dia bekerja sebagai penjual alat teknik," tuturnya.
Dia mengungkapkan, meski belum ada tindak penipuan yang dilakukan, AZKS tetap akan mendapat pembinaan. "Kami tetap melakukan penyelidikan selama 1x24 jam untuk mengetahui ada tidak orang yang tertipu akibat ulahnya. Setelahnya, kami juga akan mengenakan wajib lapor kepadanya," tegasnya.
Sementara AZKS mengaku nekat memakai seragam Brimob karena trauma pernah menjadi korban perampokan saat melintas di Kawasan Industri Medan (KIM) ll.
"Sebulan lalu saya pernah dirampok di KIM ll. Uang saya, hasil penagihan barang sebanyak Rp 20 juta dirampok. Jadi, setiap saya mau ke KIM ll saya pakai baju Brimob supaya aman," katanya.
AZKS mengungkapkan, tidak tahu perbuatannya mengenakan seragam Brimob melanggar aturan. "Saya suka melihat polisi, khususnya Brimob, makanya saya pakai. Baju ini saya dapat dari teman saya," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang sudah 67 tahun, Mpok Atiek secara tegas sudah menutup hati untuk laki-laki.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaDian mengatakan OJK masih akan menutup sisa BPR yang bermasalah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaSekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.
Baca Selengkapnya