Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trauma Dicabuli Guru, Murid di Badung Mencoba Bunuh Diri dengan Cara Iris Tangan

Trauma Dicabuli Guru, Murid di Badung Mencoba Bunuh Diri dengan Cara Iris Tangan Pelaku pencabulan pelajar di Badung Bali. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - TF (13), murid SMP mengalami trauma berat usai dicabuli guru olahraga, sewaktu korban masih duduk di bangku SD. Terlebih korban selalu dicari oleh tersangka. Merasa trauma dan takut, korban mencoba bunuh diri dengan cara mengiris-iris tangannya menggunakan pisau cutter di depan kelas.

Kasatreskrim Polres Badung AKP Laorens R. Heselo menuturkan tersangka seorang Guru SD berinisial IGA KW (53). Dua korban adalah TF dan KDAP (12).

"Tersangka ini merupakan seorang PNS guru dan merupakan guru olahraga," kata Laorens R. Heselo di Mapolres Badung, Bali, Rabu (22/1).

Peristiwa itu terjadi sekitar bulan Juli 2018 sampai Juli 2019, antara jam 16.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA saat kegiatan ekstrakurikuler olahraga kriket di dalam kelas sekolah dasar di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Kasus ini terbongkar saat TF mencoba bunuh diri. Ketika melakukan hal itu, kemudian diketahui oleh teman-temannya sehingga dilaporkan ke guru. Korban kemudian mengaku trauma karena saat SD menjadi korban persetubuhan tersangka dari kelas 5 sampai 6.

"Pada saat giliran korban masuk ke dalam kelas, tersangka memaksa korban untuk bersetubuh dengan ancaman kalau tidak mau menuruti perintah tersangka korban akan diberikan nilai jelek atau tidak naik kelas," imbuh Heselo.

Selain itu, dari keterangan TF diketahui juga ada korban lainnya yaitu korban dengan inisial KDAP yang saat ini masih duduk di kelas 6 SD dan dari keterangan korban bahwa perbuatan tersangka dilakukan dengan modus yang sama.

Selanjutnya, polisi mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi. Polisi lantas menangkap tersangka di rumah yang tidak jauh dari sekolah SD.

"Jadi perbuatan kepada korban ini terjadi beberapa kali, korban TF ini terjadi sebanyak 9 kali dilakukan persetubuhan sedangkan KDAP ini 10 kali. Terakhir pada bulan Juli tahun 2019 itu terakhir persetubuhannya," jelas Heselo.

"Tapi masih ada lagi perbuatan cabul yang dilakukan tersangka menurut pengakuan korban KDAP pada tanggal 11 Januari (2019), tapi cuma dilihat kemaluannya saja dan juga sempat dibuka pakaiannya. Tapi tidak dilakukan persetubuhan," sambungnya.

Tersangka dijerat pasal 81 Jo Pasal 76D Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35, Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Hukuman dimaksud dapat ditambah 1/3 karena tersangka sebagai pendidik atau tenaga pendidikan Pasal 81 ayat (3).

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Cara Menghindarkan Anak dari Trauma Usai Mengalami Kejadian Besar

Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.

Baca Selengkapnya
BRI Sukseskan Misi Sekeluarga di Muntilan Memasyarakatkan Anggrek, Mudah Ditanam di Rumah

BRI Sukseskan Misi Sekeluarga di Muntilan Memasyarakatkan Anggrek, Mudah Ditanam di Rumah

Sekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.

Baca Selengkapnya
Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Anak Korban Bunuh Diri Satu keluarga di Malang dapat Pendampingan Psikologis

Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Trauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian

Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Terapkan Metode Distraksi, Cara Dokter Buat Anak Tak Trauma saat Suntik Vaksin Ini Bikin Kagum

Terapkan Metode Distraksi, Cara Dokter Buat Anak Tak Trauma saat Suntik Vaksin Ini Bikin Kagum

Vaksinasi jadi momen paling mendebarkan yang harus dihadapi anak-anak, namun dokter satu ini punya trik jitu.

Baca Selengkapnya
Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya

Melihat Perilaku Bunuh Diri di Depan Mata Bisa Sebabkan Trauma, Ini Cara Menghadapinya

Melihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya