Tragedi terulang, ramai bicara jalan layang
Merdeka.com - Kecelakaan Kereta Listrik dengan truk tangki milik Pertamina di jalur Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, yang terjadi dua hari lalu seakan membuka kembali kenangan peristiwa serupa 26 tahun yang lalu. Tetapi nampaknya, kita seperti tidak mengambil hikmah dari tragedi dan mengakibatkan hal itu terulang.
Memang, demi memperbaiki layanan, PT Kereta Api Indonesia susah payah membangun jalur tambahan di lintasan Tanah Abang - Rangkasbitung. Hal itu guna menghindari kejadian tabrakan antarkereta dan mempercepat waktu tempuh. Tetapi sayang, di sepanjang jalur itu masih terdapat pintu perlintasan yang berpotongan dengan jalan raya. Parahnya, jalur yang dilewati merupakan daerah padat penduduk, yang saban hari pasti melintasi pintu perlintasan Pondok Betung, Bintaro. Makin kacau ketika banyak pengguna jalan raya yang tidak disiplin dan saling serobot. Apalagi lebar jalan sudah tidak mampu menampung padatnya volume kendaraan dari berbagai jenis yang melintas. Aksi saling serobot pun kadang tak terhindarkan.
Saat tragedi itu terulang, para petinggi negara dan pejabat umbar pendapat soal perlunya pembangunan jalan kolong (underpass) atau jalur kereta layang demi menekan angka kecelakaan. Entah kenapa mereka begitu lama menyadari pentingnya keselamatan pengguna jalan dan moda transportasi massal macam kereta listrik. Bahkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku pemerintah sudah telat melakukan pembangunan underpass atau jalur kereta layang guna meningkatkan keamanan.
"Sebenarnya kita sudah terlambat membangun underpass atau fly over," kata Joko Widodo.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, berdalih sudah merencanakan pembangunan underpass atau jalur kereta layang di beberapa titik dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, demi mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta. Tetapi, lagi-lagi dia mengatakan rencana itu harus ditunda lantaran menyedot dana besar, sementara modalnya belum ada.
Lain lagi pendapat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan. Menurut dia, pembangunan satu underpass bakal menelan biaya Rp 45 miliar. Dia menambahkan, underpass dan jalan layang sangat mendesak dibangun demi keamanan dan kelancaran lalu lintas.
"Selama pengerjaan saja paling nanti lalu lintas jadi terganggu. Tapi kan itu untuk ke depannya nanti bagus," kata Dahlan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok, dengan lantang menyatakan siap membangun beberapa underpass atau jalan layang meski bakal menghambat arus lalu lintas. Tetapi, Ahok mengaku siap pasang badan jika hal itu memang sangat dibutuhkan.
"Mau pembangunan satu tahun, dua tahun, kami siap saja kalau dimaki-maki orang karena menambah macet. Mau berapa persen resiko kemacetannya, kan pasti dimaki-maki orang banyak. Yang penting hasil akhirnya kan untuk semua," ujar Ahok.
Namun, masyarakat pengguna kendaraan pribadi juga mesti berkaca. Jangan sampai mengabaikan aturan lalu lintas sehingga sampai mengakibatkan hal fatal terhadap diri sendiri maupun orang lain.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaPenutupan 'exit tol' tersebut karena ada perbaikan jembatan layang (flyover).
Baca SelengkapnyaKorban dibawa ke RSUD Mampang Prapatan untuk pengobatan lebih lanjut
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca SelengkapnyaCak Imin menilai pemerintah harus mampu memastikan akses transportasi yang memadai dan terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaTerekam akibat kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan nampak ringsek dan berada di sisi-sisi jalan.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya