Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Masjid Kauman Semarang

Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Masjid Kauman Semarang Pembagian daging kurban di Masjid Kauman Semarang. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Perayaan Idul Adha, warga Semarang mengantre daging kurban di Masjid Kauman, Rabu (21/8). Adapun untuk mengatur agar pembagian berlangsung tertib dan adil, panitia Badan Pelaksana Pengelola Masjid Kauman menerapkan sistem celup jari dalam tinta seperti saat pemungutan suara pemilu.

Panitia tidak khawatir meski pembagian daging banyak yang antre, setiap orang pasti kebagian. Sebab dalam perayaan Idul Adha ini, masjid Kauman yang terkenal tertua di Semarang menyiapkan 17 ekor sapi, 50 ekor kambing, dan 3 ekor kerbau.

"Pastinya antre sudah kami atur oleh panitia, dan petugas polisi menjaga di setiap titik. Yang pasti semua kebagian," kata sekretaris Masjid Kauman, Muhaimin.

Namun yang menjadi aneh, setiap tahunnya banyak orang yang antre untuk mendapatkan daging kurban. Padahal kalau diperkirakan mendapatkannya lebih banyak kalau di masjid lain.

"Satu orang dapat tiga ons, sampai ditunggu beberapa jam. Mereka lebih milih di Masjid Kauman karena sudah tradisi, dan sudah biasa," jelasnya.

Terkait kriteria orang mendapatkan daging, pihaknya tidak membedakan. Semua yang antre akan dilayani dan akan mendapatkan daging kurban dengan mencelupkan tinta.

"Jadi antre dulu, dapat giliran ambil daging celup tinta, setelah itu dapat daging yang sudah dipersiapkan panitia," terangnya.

Tradisi celup tinta saat Idul Adha sudah berjalan 14 tahun terakhir. Dengan tanda tinta bisa lebih gampang dideteksi karena sulit dihapus daripada dengan menyebar kupon.

"Ini juga bisa menekan kericuhan saat acara pemberian sedekah daging berlangsung," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kericuhan, pihak panitia sudah koordinasi dengan pihak kepolisian serta petugas masjid. Sedangkan dalam pembagian daging sendiri, pengurus masjid sudah mempersiapkan 8.000 bungkus daging kurban bagi kaum duafa dan anak jalanan.

"Pembagian sedekah daging kami fokuskan untuk warga sekitar kampung Kauman yang tidak ter-cover pemberian daging," ungkapnya.

Untuk pembagian daging, panitia sendiri sudah membagikan daging sejak pukul 14.30 WIB. Sebagai mengantisipasi kericuhan saat proses pembagian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

"Kami juga minta petugas polisi yang mengamankan proses pembagian kurban. Jadi kalau ada masalah dorong-dorongan petugas langsung turun tangan menyelamatkan beberapa orang yang terdesak dalam antrian," jelasnya.

Sementara itu seorang warga bernama Erik Saputra (47) rela antre untuk mendapatkan daging kurban sejak tadi pagi. Biasanya ia sudah mempunyai jadwal kalau Idul Adha ke Masjid Kauman.

"Tiap tahun saya pasti ke sini, antre tidak apa-apa yang penting berkah mas," kata Erik.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Mengenal Tradisi Adang yang Sakral, Ritual Memasak Warga Serang Sambut Hari Besar Keagamaan

Kabupaten Serang memiliki kearifan lokal yang hampir punah bernama Adang.

Baca Selengkapnya
Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa

Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa

Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Celup Jari ke Tinta usai Mencoblos, Sejak Kapan Diterapkan di Indonesia?

Sejarah Tradisi Celup Jari ke Tinta usai Mencoblos, Sejak Kapan Diterapkan di Indonesia?

Setelah mencoblos, masyarakat biasanya bakal diwajibkan mencelupkan jari ke tinta.

Baca Selengkapnya
Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini  Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Bersih-bersih Jelang Ramadan dan Lebaran, Ini Hilangkan Jamur pada Pintu Kulkas Tanpa Disikat

Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.

Baca Selengkapnya
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya