Tolak Pemusnahan Babi, Massa #Savebabi Demo di Kantor DPRD Sumut
Merdeka.com - Seribuan orang berunjuk rasa di Jalan Imam Bonjol, Medan, depan kantor DPRD Sumut, Senin (10/2). Mereka menolak pemusnahan babi menyusul merebaknya wabah African Swine Fever (ASF) di daerah ini.
Ketua aksi #savebabi, Boasa Simanjuntak menyatakan pemusnahan babi akan menghilangkan budaya Batak.
"Kami menentang keras pemusnahan babi, karena kalau babi dimusnahkan berarti sudah menghilangkan budaya Batak. Karena sejak lahir sampai mati, babi jadi budaya di tanah Batak," ucapnya.
Sebelum ke depan kantor DPRD Sumut, massa #savebabi berkumpul di Lapangan Merdeka Medan. Mereka kemudian long march ke Jalan Imam Bonjol. Dari kantor Dewan, massa berencana melanjutkan aksinya ke kantor Gubernur Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan.
Aspirasi massa diterima sejumlah anggota dewan. Ketua Komisi B DPRD Sumut Viktor Silaen menegaskan tidak ada rencana pemusnahan massal babi di Sumut.
"Sebetulnya bukan pemusnahan, artinya (babi) yang sudah kena (ASF) dimatikan supaya jangan menular ke yang lain. Tidak ada pemusnahan," jelas Viktor.
Dia juga menegaskan pentingnya pengetatan penjagaan untuk mengawasi lalu lintas ternak babi.
"Sekuriti areanya harus benar-benar diterapkan. Isolasi yang dimaksud, hewan yang kena virus jangan dibawa ke daerah lain. Intinya ya warga swakelola sendiri. Yang dari kabupaten yang terkena jangan dipindah-pindahkan ke daerah lain," ucap Viktor.
Aksi demo ini beriringan dengan munculnya gerakan #savebabi. Pegiatnya ini menuding Gubernur Sumut Edy Rahmayadi berencana untuk melakukan pemusnahan massal (stamping out) babi.
Padahal sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut Azhar Harahap memastikan Pemprov Sumut tidak berencana mengambil langkah itu, setelah ASF mewabah di daerah ini.
"Tidak ada pernyataan Gubernur Sumut berencana melakukan pemusnahan babi atau stamping out. Itu hanya omongan orang tidak bertanggung jawab dan membuat masyarakat Sumut resah," tegas Azhar belum lama ini.
Dia memaparkan, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 95 Tahun 2012, stamping out boleh dilakukan bila hewan ternak terjangkit penyakit zoonosis atau yang dapat menular kepada manusia. Sementara ASF tidak tergolong zoonosis.
Sejauh ini sekitar 46 ribu ekor babi mati akibat ASF di Sumut. Sementara populasinya di daerah ini mencapai 1,2 juta ekor.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaBayi di Panti Asuhan Semarang Diduga Meninggal Tak Wajar Hingga Makamnya Kembali Dibongkar
Kompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaGeger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPolisi Masih Dalami Dugaan Anak Artis Terlibat Perundungan di SMA Binus BSD
Termasuk penyelidikan terhadap pelaku yang diduga anak seorang selebriti.
Baca SelengkapnyaDiduga Mark Up Anggaran APD Covid-19, Kadis Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan Ditahan
Kejati Sumut menahan dua tersangka korupsi pengadaan sarana, prasarana bahan, dan alat pendukung Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut pada tahun anggaran 2020.
Baca SelengkapnyaKasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Baca SelengkapnyaBahaya Polio bagi Anak dan Gejalanya, Orang Tua Wajib Tahu
Polio pada anak adalah masalah kesehatan yang serius yang harus diwaspadai oleh setiap orang tua. Penyakit ini menyerang saraf pusat dan menyebabkan lumpuh.
Baca SelengkapnyaHeboh Kepala Puskesmas di Palembang Larang Anak Buah Hamil & Wajibkan Terus Kerja Tanpa Istirahat
Kepala puskesmas juga menahan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menjadi hak pegawai.
Baca Selengkapnya