Merdeka.com - Pasca mendapat izin lembaga konservasi (LK) dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Perusahaan Daerah Taman Satwa (PTDS) berniat menaikkan harga tiket masuk Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Jawa Timur. Namun, rencana pihak PTDS ini ditolak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang menginginkan harga tiket tetap Rp 15 ribu.

Kenaikan harga tiket yang direncanakan pengelola KBS (PDTS) adalah Rp 25 ribu, dinilai penting. Sebab, PTDS akan melakukan pengembangan dan perbaikan KBS pasca-turunnya izin LK dari Kemenhut Nomor: SK 677/Menhut-II/2014, pada Senin lalu (18/8).

Terlebih, sudah hampir delapan tahun, tidak ada kenaikan harga tiket masuk di kebun binatang warisan zaman penjajahan Belanda itu. Sementara, biaya operasional seperti pakan ternak dan gaji karyawan terus mengalami kenaikan.

Sehingga, menaikkan harga tiket masuk menjadi Rp 25 ribu bagi para pengunjung, dinilai bisa menjadi solusi terbaik untuk memperbaiki fasilitas dan meningkatkan kesejahteraan KBS.

Sayangnya, usulan pihak PTDS ini ditentang oleh Wali Kota Surabaya. Sebab, Wali Kota Risma ingin KBS tetap menjadi tempat wisata murah meriah bagi warga Kota Pahlawan. Dan jika harga tiket masuk dinaikkan menjadi Rp 25 ribu, dikhawatirkan bisa memberatkan pengunjung, sehingga malas berkunjung ke KBS.

Menurut Risma, tujuan pengambilalihan pengelolaan KBS, bukan untuk mengeruk keuntungan, melainkan untuk mengembalikan kejayaan KBS seperti di masa lalu.

Selain itu, KBS juga akan difungsikan sebagai tempat konservasi satwa dan sarana pembelajaran lingkungan bagi masyarakat, khususnya Surabaya.

"Untuk itu, Pemkot (Surabaya) tidak menginginkan keuntungan secara ekonomis atas eksistensi KBS, karena fungsi pendidikannya lebih penting. Jadi tidak ada kenaikan harga tiket masuk di KBS," tegas wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, Rabu (20/8).

Sementara masalah biaya operasional, Risma menjanjikan akan mengoptimalkan pengelolaan KBS dengan dana dari APBD Kota Surabaya. Dana yang disiapkannya pun tidak tanggung-tanggung, yaitu Rp 52 miliar untuk multiyears dan tahun ini (2014), dianggarkan dana senilai Rp 10 miliar. "Semua biaya operasional KBS, akan diambilkan dari dana APBD dan kerjasama reklame," ungkap Risma.

Dalam waktu dekat, lanjut Risma, Pemkot Surabaya akan bekerjasama dengan perusahaan swasta dalam pemberian asupan satwa. "Program ini akan kita namai Sahabat Satwa. Nanti juga ada reklame CSR perusahaan yang akan membantu pendanaan KBS," tandas alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu.

Sebelumnya, Senin lalu, KBS mengakhiri masa puasanya selama tiga tahun untuk mendapatkan izin LK dari Kemenhut. Izin LK bernomor: SK. 677/Menhut-II/2014, itu diberikan langsung Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan kepada Wali Kota Risma di area kebun binatang terlengkap di Asia Tenggara itu.

Selanjutnya, PTDS berniat melakukan pengembangan besar-besaran di KBS, di antaranya perbaikan sejumlah fasilitas seperti perluasan kandang, dan sarana instalasi penyaluran air untuk kandang satwa.