Tokoh Papua bocorkan kesepakatan Wapres JK dengan Freeport
Merdeka.com - Tokoh masyarakat adat Papua mendatangi Istana Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Sebanyak 8 tokoh yang diterima JK antara lain Freddy Numberi, Yoris Raweyai, dan Agustina Basit.
Freddy Numberi mengatakan, tokoh masyarakat adat Papua memberikan catatan khusus kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengingat dirinya bersama Presiden Joko Widodo sudah berjanji saat kampanye pilpres lalu untuk memajukan wilayah timur Indonesia, utamanya Papua.
"Pak JK sudah sepakat dengan pimpinan Freeport ada 3 hal yang tidak bisa tidak direnegoisasikan. Pertama, masalah smelter harus dibangun di Papua. Kedua, revenuenya harus lebih besar lagi diberikan kepada warga Papua. Ketiga, harus bisa menciptakan lapangan kerja lebih banyak lagi," kata Freddy, Jumat (14/11).
Terkait dengan pembangunan smelter, Freddy memberikan masukan kepada JK. Apabila smelter dibangun di Papua, maka program transmigrasi tidak perlu ada. Menurutnya, pembangunan smelter di Papua bisa menyerap banyak tenaga kerja dari berbagai daerah di Indonesia mengingat Sumber Daya Manusia di Papua terbatas. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dari luar Papua akan diserap oleh Freeport sebagai pekerja.
"Smelter ini butuh kan puluh ribu orang, otomatis dari Jawa pasti akan ke sana, jadi kita tidak perlu program transmigrasi tapi ada saudara-saudara dari Jawa atau tanah lain datang ke Papua untuk bekerja dan itu kurangi beban penduduk di Jawa atau daerah lainnya," tutur Freddy.
JK, menurut Freddy, sudah membicarakan hal tersebut dengan Presiden Freeport dan sudah disepakati namun akan ada pembahasan lebih lanjut.
Hal lain yang dibicarakan dengan JK, menurut Freddy, terkait pembentukan unit yang membantu pengawasan permasalahan di Papua, selain UKP4B.
"Itu lebih bertindak kepanjangan tangan beliau untuk lihat kenapa program-program di daerah tidak jalan. Misalnya ada dana untuk pembangunan jalan, kenapa gak jalan, apa masalahnya? Itu beliau masih pelajari, jadi bentuknya kayak apa, ini baru wacana," papar Freddy.
Freddy juga berharap BPKP bergerak lebih intensif terkait pengawasan anggaran pembangunan daerah.
"Permasalahan cukup banyak. Bisa eleminir korupsi, apalagi anggaran Papua cukup besar. Tahun lalu Rp 38 triliun, sampai 2014 Rp 40 triliun. Ini dari seluruh Indonesia, Papua paling besar akumulasinya," tutup Freddy.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perpanjangan Kontrak Freeport Hingga 2061 Disebut Terburu-buru, Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Erick mengatakan, jika Freeport ingin mengembangkan potensi, maka perusahaan mesti melakukam investasi mulai dari sekarang.
Baca SelengkapnyaPenampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng
Begini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.
Baca SelengkapnyaDiapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman
Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Presiden Jokowi menargetkan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
Baca SelengkapnyaTemui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo akan Kaji Pembangunan Bandara di Bali Utara
Prabowo mengajak tokoh-tokoh Bali berkumpul tanpa memandang partai, organisasi mana dan institusi untuk merumsukan pembangunan Bali ke depan.
Baca SelengkapnyaWapres Ma'ruf Harap PROPER Kementerian LHK Dapat Mencegah Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
PROPER tahun ini telah mendorong efisiensi anggaran dalam pengelolaan lingkungan hingga lebih dari 158 triliun Rupiah atau sekitar 23 persen lebih hemat .
Baca SelengkapnyaCapres-Cawapres Diundang ke KPK, Gerindra: Insya Allah Prabowo Hadir
Komitmen capres Prabowo memberantas korupsi di Indonesia jika terpilih
Baca Selengkapnya