TKW Satinah terancam dipancung di Saudi, SBY harus turun tangan
Merdeka.com - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia, Satinah kini sedang menunggu eksekusi hukuman mati di Arab Saudi. Komnas Perempuan pun mendesak Presiden SBY untuk segera turun tangan mengambil langkah diplomatik untuk menyelamatkan Satinah.
"Satinah harus diselamatkan dari hukuman mati di Arab Saudi. Presiden harus turun tangan langsung melakukan negosiasi dan diplomasi untuk menyelamatkan Satinah," ujar komisioner Komas Perempuan Agustinus Supriyanto dalam rilisnya, Senin (24/3).
Menurut Komnas Perempuan, selain Satinah, ada dua TKW lagi yang dalam waktu dekat juga akan dieksekusi mati oleh Kerajaan Arab Saudi. Untuk itu, penyelamatan dengan jalur diplomasi harus dilakukan oleh presiden langsung.
"Mengingat kemendesakkan kasus Satinah dan pekerja migran lain yang sudah masuk dalam antrean untuk dieksekusi dalam waktu dekat ini yaitu Tuti Tursilawati dan Siti Zainab, sudah semestinya Presiden langsung melakukan sendiri diplomasi untuk upaya penyelamatan," terangnya.
Cara penyelesaian dengan memenuhi permintaan keluarga korban dengan membayar diyat agar WNI pekerja migrant diampuni, menurut Komnas Perempuan tidak bisa dilakukan terus menerus. Jumlah pekerja migran yang terancam hukuman mati saat ini jumlahnya tidak sedikit.
"Di Arab Saudi, berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, masih ada 39 orang lagi yang terancam hukuman mati. Oleh karena itu, Komnas Perempuan berpendapat, penting untuk membangun mekanisme dan strategi perlindungan yang efektif dan proposional, dengan tetap mengedepankan prinsip hak asasi manusia," terangnya.
Selain Presiden turun tangan langsung untuk kasus Satinah, Tuti Tursilawati, dan Siti Zainab, untuk langkah jangka panjang yang bisa diambil adalah dengan melakukan pencegahan yang dimulai sejak proses perekrutan dan pra-pemberangkatan sebelum bekerja ke luar negeri.
Satinah Binti Jumadi asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah divonis hukuman mati di Arab Saudi. Pengadilan Buraidah, Arab Saudi menetapkan bersalah terhadap Satinah Binti Jumadi sebagai pelaku pembunuhan majikan perempuannya Nura Al Gharib di wilayah Gaseem Arab Saudi dan melakukan pencurian uang sebesar 37.970 riyal pada bulan Juni 2007 lalu.
Satinah pun sudah mengakui perbuatannya dan dipenjara di Kota Gaseem sejak 2009 dan hingga kasasi pada 2010 Satinah diganjar hukuman mati. Seharusnya Satinah divonis pada bulan Agustus 2011, akan tetapi tenggat waktu diperpanjang hingga tiga kali yaitu Desember 2011, Desember 2012 dan Juni 2013.
Sebelumnya pihak keluarga atau ahli waris korban menyatakan akan memberikan maaf asal mendapat imbalan diyat atau uang darah sebesar 10 juta riyal yang selanjutnya menjadi 7 juta riyal, dalam jangka waktu 1 tahun 2 bulan terhitung sejak 23 Oktober 2011, yaitu 14 Desember 2012.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WN Taiwan Hilang saat Kapal Terbalik di Pulau Seribu, Basarnas Kerahkan 7 Kapal untuk Pencarian
Basarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaBasarnas Sebut Seorang WNA Taiwan Hilang Saat Kapal Speadboat Terbalik di Kepulauan Seribu
Korban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaPencarian WN Taiwan Hilang Akibat Kapal Terbalik di Pulau Seribu Diperluas, Penyelam Menyisir Lokasi Kejadian
Pencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
7 WNI Hilang saat Kapal Nelayan Tenggelam di Lepas Pantai Korea Selatan
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaSatu Lagi Jenazah Korban KM Yuiee Jaya II Ditemukan, Total 3 Tewas dan 20 Masih Hilang
Tim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaTutup Bimtek PPIH Arab Saudi 2024, Menag: Layani Jemaah Haji Seperti Orang Tua & Keluarga Sendiri
Adapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaKorban Ketiga Tabrakan Speedboat Pengantar Jenazah Ditemukan Sejauh 13 Kilometer, Pencarian Disetop
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaPencarian Korban Kapal Tenggelam di Selayar, Lima Ditemukan Meninggal Dunia dan 18 Masih Hilang
Pencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKN Sar Kamajaya Cari Korban Kapal Yuiee Jaya II, 2 Korban Meninggal Dimakamkan di Selayar
Basarnas Makassar juga menambah personel pencari dan mengerahkan alut utama berupa Kapal KN Sar Kamajaya 104.
Baca Selengkapnya