Tingkatkan Literasi Lewat Masagi
Merdeka.com - Tahun 2014, Sekolah Tinggi Agama Islam Persis (STAIPI) Garut melakukan survei di salah satu kecamatan tentang kemampuan masyarakat akan literasi. Hasil dari riset yang melibatkan ribuan responden tersebut cukup mencengangkan, karena 43,34 persen masyarakat buta aksara.
Berawal dari survei tersebut, setelah melewati sejumlah fase muncul metode pengajaran literasi bernama Masagi (Maca Sakali Ngarti). Dalam Masgi sendiri terdapat 12 metode pembelajaran literasi yang memadukan sistem budaya lokal Sunda.
Koordinator Perumus metode literasi Masagi, Heri M Tohari menyebut bahwa terdapat 12 teknik pembelajaran literasi dalam metode Masagi.
"Mulai dari sakali moyeg, sakali guyub, sakali nempo, sakali ngawih, sakali aksara, sakali nyusun, sakali keprok, sakali kotret, sakali ulin, sakali wayang mitekar, sakali refleksi, dan sakali pamingkal," ujarnya, Sabtu (12/10).
Dalam 12 konsep pembelajaran tersebut, dikatakan Heri Untuk mengembangkan tiga potensi manusia yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kelebihannya, Masagi memiliki spirit budaya lokal. Tujuannya sendiri adalah menjadikan budaya lokal menyelesaikan persoalan-persoalan di lapangan.
"Konsep masagi ini memang sistem literasi berbasis budaya, sehingga istilah yang kita gunakannya adalah istilah kesundaan. Yang paling penting masagi adalah follow up dari hasil riset yang melibatkan 5.793 responden di salah satu kecamatan di Garut yang hasilnya 43,34 persen buta aksara tahun 2014," ceritanya.
Usai mendapatkan hasil tersebut, selama lima tahun dilakukan berbagai gerakan untuk memberantas buta aksara di wilayah tersebut, mulai dengan pembentukan kelompok literasi sampai pembentukan konsep Masagi. Di tahun 2018, kemudian dilakukan uji konsep dengan melibatkan empat perguruan tinggi di Garut dan melibatkan dosen-dosen lintas ormas Islam.
"12 konsep pembelajaran ini hasilnya Alhamdulillah cukup signifikan, di mana setelah dilakukan uji coba di laboratorium terdapat kecenderungan kenaikan kemampuan membaca masyarakat. Ke depannya kita mencoba dengan sistem Masagi diadopsi menjadi semangat baru terhadap sistem literasi berbasis keormasan Islam," jelasnya.
Sementara itu Ketua LPPM STAIPI Garut, Pepen Irpan Fauzan menyebut bahwa konsep Masagi menjadi salah satu cara untuk mengenalkan literasi sejak dini namun menyenangkan.
"Selama ini guru kan kaku ketika mengajar siswa sehingga yang terjadi para siswa ini bosan. Dengan metode ini tentu akan menjadikan lebih menyenangkan karena mengajar sambil bermain sehingga lebih efektif. Dan meski konsep yang digunakan budaya sunda, tapi bisa direplikasi dengan budaya di tempat lain dan ini bermakna bahwa basis budaya bisa mengajarkan literasi lebih efektif," gamblangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaWujudkan Asta Cita, Prabowo-Gibran Bangun Perpustakaan dan Taman Demi Tingkatkan Literasi Masyarakat
Munasir mengungkapkan bahwa ide untuk meminta buku kepada Gibran muncul secara spontan saat ia merespons tweet dari Gibran.
Baca SelengkapnyaTidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
130 Bahasa Arab dan Artinya yang Bisa Dihafalkan untuk Menambah Kosakata
Kumpulan kosakata bahasa Arab dan artinya yang bisa dipelajari dan hafalkan.
Baca SelengkapnyaKesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaStudi: Tren Jadi Pekerja Lepas Makin Diminati Masyarakat, Ini Alasannya
Studi terkini menunjukkan orang lebih menyukai menjadi pekerja lepas ketimbang sebagai pekerja formal.
Baca SelengkapnyaGondrong dan Berkumis Tipis, Pria ini Menangis Melihat Putri Tercintanya Menyelesaikan Hafalan Alquran 30 Juz
Di balik tampang sangarnya, pria ini dibuat menangis haru melihat pencapaian sang buah hati.
Baca SelengkapnyaPemerintah Melalui Perpusnas akan Kirim Pesan Berantai Permudah Akses Literasi Masyarakat
Adin menjelaskan, kegemaran membaca di satuan pendidikan sudah berkembang melalui sekolah maupun perguruan tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk
Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca Selengkapnya