Tinggal di poskamling dengan 2 anaknya, Endang dibuatkan rumah warga
Merdeka.com - Warga lingkungan Jalan Klayatan RT 08 RW 12, Kelurahan Bandungrejosari, Kota Malang banyak memberikan simpati kepada Endang Jumariyah (45) yang tinggal di pos kampling bersama kedua anaknya. Beberapa orang telah memberikan bantuan langsung kepada yang bersangkutan.
Warga bahkan ada yang mengaku siap membantu pendidikan anaknya, Ahmad Febrianto dan Yuly Anggraeni yang kini duduk di bangku SMP dan SD. Warga juga siap secara gotong royong mewujudkan tempat tinggal yang layak untuk Endang dan keluarganya.
"Ada yang ingin menyumbang tenaganya, mau memberi semen dan tegel untuk ruang tamunya dan lain sebagainya. Sedikit-sedikit nanti kita rundingkan bersama warga," kata Djarnoko Prihambodo, Ketua RW 12, Selasa (10/3)
Endang terusir dari rumah yang ditempatinya, karena suaminya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Rumah itu harus dibagi dengan anggota keluarga yang lain. Dia semula mengaku mendapat bagian kurang adil, karena hanya mendapat bagian Rp 10 juta dari rumah yang dijual Rp 125 juta.
Dia pun terusir dengan cara yang menyedihkan. Karena saat tinggal di lompongan rumahnya, lampu dan airnya sempat dimatikan oleh keluarga suaminya. Warga pun bersimpati dengan mengajak berpindah ke pos kamling.
Sementara itu dalam mediasi yang dilakukan oleh pihak kelurahan, dengan disaksikan berbagai unsur masyarakat diperoleh kesepakatan terkait pembagian harta waris tersebut.
Sri Astuti (59) saudara tertua Endang, memberikan sebidang tanahnya seluas 12 X 6 untuk rumah Endang. Selain itu juga memberikan uang Rp 10 Juta, ditambah Rp 2,5 Juta untuk kontrak rumah selama satu tahun.
Saudara termuda Endang, Wiwik Sudibyo (30) juga rela memberikan bagiannya sebesar Rp 10 Juta. Namun akan diserahkan dalam waktu rentang satu tahun, karena uang miliknya terlanjur didepositokan selama satu tahun.
"Kami tidak pernah mengusir, karena juga memikirkan kedua anaknya. Kami tidak sejahat itu, hanya saja dia tidak mau mengerti. Sudah dikasih tanah dan dikasih uang, tapi tidak mau juga. Dikontrakkan juga tidak mau. Kalau begini keluarga saya malu," kata Sri Astuti.
Lurah Bandungrejosari, Zainul Amali usai memfasilitasi perundingan mengungkapkan kalau masalah tersebut sudah ditemukan jalan keluar. Warga sekitar diharapkan untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan lingkungan.
Pihak kelurahan berjanji akan mengawal hasil perundingan hingga terealisasi dan sesegera mungkin mewujudkan rumah untuk Endang dan anak-anaknya.
"Nantinya bersama-sama diwujudkan rumah yang layak huni dari uang hasil kesepakatan keluarga. Juga diusahakan dukungan dari Pemkot melalui program bedah rumah. Secepatnya Pak Sasongko (suami Sri Astuti) mencarikan kontrakan sesuai kesepakatan," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Kini Panglima TNI, ini Sosok Teman Satu Angkatannya Lulusan Terbaik Akmil 1991 Pangkatnya Letjen
Berikut sosok teman satu angkatan Panglima TNI sekaligus sebagai lulusan terbaik Akmil.
Baca SelengkapnyaIbu dan Dua Anaknya Meninggal dalam Posisi Berpelukan akibat Kebakaran Rumah di Aceh Tamiang
Seorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota TNI Penganiaya Anak Pejabat di Purwokerto Tetap Diproses, Empat Saksi Diperiksa
Anggota TNI di Purwokerto Aniaya Anak Pejabat Pangkalpinang Tetap Diproses, Empat Saksi Diperiksa
Baca SelengkapnyaWanita Ini Ceritakan Momen Mertuanya Tiba-tiba Datang Tanpa Berkabar, Endingnya Bikin Warganet Iri
Selain untuk melepas rindu dengan cucu-cucunya, ibu mertuanya juga mengukur rumah anak dan menantunya.
Baca SelengkapnyaDihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaAnaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca SelengkapnyaSadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca Selengkapnya