Timses Prabowo: Siapapun yang menang, jangan provokasi rakyat!
Merdeka.com - Pihak yang kalah dalam pemilihan presiden diminta dapat menahan diri dan jangan memprovokasi rakyat. Demikian disampaikan penasihat tim pemenangan Prabowo-Hatta, Letjen TNI Purn Suryo Prabowo.
"Siapapun yang menang, terhadap pihak yang kalah diminta jangan memprovokasi rakyat untuk berbuat rusuh," ujarnya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (15/7).
Dia menambahkan, indikasi akan adanya kerusuhan setelah pengumuman pemenang pilpres sudah tampak sejak euforia kemenangan quick count Jokowi-JK. "Liputan media yang masif sangat membantu membangun persepsi publik. Seolah-olah Jokowi-JK sudah memenangkan pilpres. Inikan memberi harapan palsu pada rakyat. Iya kalau menang, kalau kalah kan rakyat pendukung Jokowi bisa ngamuk," ujar Suryo.
Suryo menilai, adanya klaim Jokowi-Jk menang pilpres telah menempatkan rakyat sebagai fait accompli. Rakyat dipaksa percaya hanya pada satu pandangan sepihak saja. Saat ada pandangan lain yang sah secara hukum, mereka pasti menolak. "Karena dari awalnya sudah ada doktrin hanya kecurangan yang dapat mengalahkan Jokowi-JK, maka tidak ada kesiapan untuk kalah. Jadi pilihannya kalau kalah melawan, kalau menang bertahan," jelasnya.
Padahal menurut Suryo, hasil quick count dari dari berbagai kemungkinan dapat terjadi kesalahan sehingga tidak dapat sepenuhnya mengandalkan quick count. "Quick count pada pilpres 2004 atau Pilkada Jabar 2013 bahkan jajak pendapat pelepasan Timor Leste menggunakan quick count tanpa real count. Itu salah satu faktor Timor Leste lepas dari NKRI," ingatnya.
Dalam situasi begini, katanya, elite politik hendaknya dapat memberikan pencerahan pada publik. "Mari kita ajari rakyat kita berpolitik yang sehat. Politik siap kalah siap menang. Prabowo sendiri sudah berjanji siap kalah. Kalaupun Prabowo menang ini kemenangan bagi Indonesia. Bahkan jika menang, Prabowo sudah meminta orang terbaik PDIP, Nasdem, Hanura dan PKB untuk bergabung dalam kabinet membangun Indonesia," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaAnies tidak banyak berkomentar saat ditanya perihal Jokowi bertemu Prabowo dan Gibran
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca Selengkapnya