Timses Jokowi DIY beri Rp 2 juta bagi penangkap money politics
Merdeka.com - Tim sukses Jokowi - JK di Yogyakarta akan memberikan uang sebesar Rp 2 juta kepada siapa saja yang berhasil menangkap pelaku money politics dan mau menjadi saksi dalam proses peradilan.
Menurut ketua tim sukses Jokowi - JK , Bambang Praswanto, kebijakan tersebut diambil sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat dan juga tim sukses yang mau menjaga proses pemilihan presiden yang bersih dari politik uang.
"Kami akan berikan Rp 2 juta untuk siapa saja, baik kader partai atau masyarakat atau bahkan tim sukses lainnya yang berhasil menangkap pelaku dan mau membuat berita acara dan menjadi saksi," kata Bambang saat menggelar konferensi pers di kantor PDIP DIY, Selasa (08/07).
Selain itu tim sukses juga akan menambah penjagaan di masing-masing TPS pada pencoblosan besok sehingga semakin kecil kemungkinan kecurangan. Menurut Bambang, sejak Jumat malam (04/07), pihaknya sudah meminta satgas gabungan dari masing-masing partai.
"Kami dari satgas PDIP , satgas partai koalisi lainnya dan juga dari banser sudah bersiaga sejak Jumat malam lalu, kami mengantisipasi kecurangan dan praktik money politics," ujarnya.
Selain satgas, pada hari H besok, tim Jokowi - JK juga sudah menyiapkan 18.000 saksi dan pendamping untuk memantau proses pemilihan sampai penghitungan suara. "Besok pukul 06.30 WIB saksi sudah siap di TPS, itu belum termasuk relawan," tambah Bambang.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar informasi Jokowi akan memberikan bantuan sosial tunai senilai Rp50 juta dalam rangka pensiun sebagai Presiden
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mempolitisasi bantuan sosial
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhadjir mengatakan sumber dana bantuan sosial yang dibagikan Presiden Jokowi berada di luar alokasi dana untuk bansos dan beras.
Baca SelengkapnyaBantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015, nasabah yang memanfaatkan program Mekaar sudah tembus 15 juta nasabah pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya