Timses Ahok bantah beli 100 ton beras buat dibagikan ke warga
Merdeka.com - Beredar kabar tim pemenangan pasangan calon nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat (Badja) membagikan sembako pada warga DKI Jakarta. Koordinator tim sukes Badja, Aria Bima membantah kabar tersebut. Dia juga membantah pernah membeli 100 ton beras untuk dibagikan ke warga.
"Mengenai ada yang menyebutkan saya membeli 100 ton beras, itu dari mana duitnya. Tulisan di media itu sangat tendensius ," kata Aria, di Media Center Badja, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/4).
Dia pun berharap ada klarifikasi mengenai hal tersebut. "Saya berharap yang bersangkutan (wartawan yang menulis) mengklarifikasi," ujarnya.
Aria kembali menegaskan selama ini tidak ada kegiatan bagi-bagi sembako maupun pasar murah yang dilakukan oleh timses Badja. "Kami menegaskan tim pemenangan tidak ada bagi sembako itu sudah tegas disampaikan oleh Pak Ahok dan Djarot pasar murah dari tim resmi kami tidak menyelenggarakan," ujarnya.
Lanjutnya, jika ada pasar murah yang diadakan itu merupakan inisiatif yang dilakukan oleh relawan Badja. "Ada pendukung yang menyelenggarakan pasar murah sudah kami tanyakan ke KPU dan Bawaslu memang tidak ada larangan secara pasti dibawah Rp 25.000," ungkapnya.
Menurut Aria, pasar murah itu dilakukan relawan karena pada putaran pertama pasangan calon nomor urut tiga mengadakan terlebih dahulu. "Itu merupakan akibat dari paslon sebelah selalu mengadakan kegiatan yang menyangkut pasar murah dengan berbagai alasan termasuk dari relawan pendukung, partai," tuturnya.
Dia mengimbau agar isu pembagian sembako ini tidak dijadikan sebagai sebuah pengalihan. Ada isu yang lebih penting yaitu pendistribusian C6.
"Jangan mengalihkan dari isu. Yang lebih penting adalah C6. pengalihan C6 yang sistematis dari KPU Kota," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menggelontorkan bansos baru berupa beras 10 kilogram dan BLT dengan anggaran sebesar Rp11,2 triliun. Kebijakan ini lantas menuai polemik.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Khusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaSejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca SelengkapnyaPembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.
Baca SelengkapnyaPer 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaZulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca Selengkapnya