Timbun Pertalite, 6 Warga Nabire Papua Ditangkap Polisi
Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Nabire, Papua Tengah, menangkap enam orang terduga pelaku penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. Keenam orang tersebut yakni H (42), SD (33), N (53), SYM (25), K (52) dan S (31).
Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya mengatakan, penangkapan enam orang terduga pelaku setelah dilakukan penyelidikan di SPBU.
"Kami mengimbau dan berharap kepada semua pihak atau oknum yang masih bermain dengan melakukan monopoli terhadap BBM bersubsidi untuk berhenti melakukan hal tersebut karena akan berdampak atau merugikan masyarakat lain yang juga membutuhkan BBM bersubsidi tersebut, dan bila ditemukan maka pelakunya ditindak tegas," tegas AKBP Ketut Suarnaya, dilansir dari Antara, Jumat (9/9).
Saat penyelidikan, polisi menemukan terduga pelaku sedang mengantre di SPBU Bukit Meriam untuk mendapatkan Pertalite. Mereka menggunakan tangki standar berkapasitas 45 sampai 50 liter. Rupanya, para terduga pelaku mengantre di SPBU Bukit Meriam dua kali sehari.
Setelah membeli, para terduga pelaku memindahkan Pertalite ke galon ukuran 35 liter menggunakan selang. Kemudian mereka kembali mengantre di SPBU dengan mengganti nomor plat kendaraannya untuk mengelabui petugas SPBU.
BBM jenis pertalite itu kemudian dijual seharga Rp11.000 hingga Rp12.000 per liter. Aksi tersebut telah dilakukan sejak bulan Agustus lalu.
Suarnaya mengatakan, kasus tersebut sedang dilakukan proses penyidikan oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Nabire. Berbagai barang bukti sudah diamankan, di antaranya enam mobil dengan nomor polisi PA 7365 KA, PA 7337 KA, PA 1437 KQ, PA 1729 KE, PA 7352 K dan PA 8410 KD serta 67 galon serta peralatan lainnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
osok pentolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Abu Bakar Kogoya dilaporkan ditembak mati.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan perbuatan asusila tersebut, tersangka kembali membujuk korban untuk menginap di rumahnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya