Merdeka.com - Kondisi medan lereng Gunung Salak yang berat, membuat Tim SAR belum bisa melakukan proses evakuasi terhadap korban Sukhoi Superjet 100. Bahkan, perlu waktu sekitar dua minggu untuk mengevakuasi korban pesawat nahas itu.

Koordinator tim gabungan pertama, Danang, mengatakan untuk mengevakuasi korban lewat jalan darat, harus membuka jalur baru. Sementara jika lewat udara, juga harus membangun helipad.

"Makanya mungkin dua minggu baru selesai sejak evakuasi pertama kemarin," ujar Danang saat melakukan pendakian bersama merdeka.com di Gunung Salak, Jawa Barat, (11/5).

Seandainya sudah dibuat helipad, kata Danang, lokasi jatuh pesawat yang berada di lembah, juga membuat helikopter sulit untuk turun. "Karena angin di lembah pasti kencang," ujar dia.

Pantauan merdeka.com jarak 200 meter dari lokasi jatuhnya pesawat, Sukhoi diketahui menabrak tebing batu, yang kemudian sebagiannya longsor. Pohon sekitar tebing juga rusak dan sebagian berwarna coklat karena terbakar.