Merdeka.com - Tim Advokasi Jakarta Baru melaporkan dugaan tindak pidana kampanye hitam Pilgub DKI ke Polda Metro Jaya. Tim menemukan kampanye yang merugikan lewat selebaran tercetak, SMS, e-mail, dan juga melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Blackberry Messenger.

"Tiga bentuk kampanye hitam yang paling banyak kami temukan adalah pesan yang isinya memuat berita bohong dan fitnah soal identitas, pesan bernada kebencian berdasarkan diskriminasi ras dan etnis juga pesan yang membunuh karakter pasangan calon dan wakil gubernur," kata Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru, Habiburokhman, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/7).

Dikatakan Habiburokhman, terlepas dari siapa yang menjadi korban, menurutnya, kampanye hitam dalam Pilgub DKI tidak bisa ditolerir. Sebab, tindakan itu merupakan bentuk pelanggaran hukum yang serius.

Dalam kesempatan tersebut, Habiburokhman juga memaparkan bukti kampanye hitam tersebut. Kebanyakan kampanye hitam menyinggung soal SARA terhadap pasangan Jokowi-Ahok.