Merdeka.com - Tiga ratus enam puluh personel dari tim gabungan melakukan pembongkaran paksa tenda-tenda pedagang yang berada di tepi pantai Padang. Tenda-tenda tersebut selama ini keberadaannya cukup meresahkan beberapa kalangan masyarakat karena dijadikan tempat mesum.

"Pembongkaran paksa ini adalah dalam rangka melaksanakan operasi tertib Pantai Padang, terutama untuk payung dan tenda ceper (rendah)," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Padang, Andre Algamar, di Padang, seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/11).

Operasi tersebut dilakukan bertujuan untuk mengurangi kemaksiatan yang terjadi di daerah ini. "Pembongkaran dipusatkan di kawasan Danau Cimpago, karena sudah menjadi rahasia umum, diindikasikan sarat dengan maksiat," katanya.

Apalagi tenda dan payung ceper yang disediakan di tempat tersebut merupakan fasilitas mendorong terjadinya perbuatan maksiat.

Menurut dia, pembongkaran terpaksa dilakukan karena para pedagang yang berada di kawasan tersebut tak kunjung mematuhi aturan. Dimana sebelumnya telah diberikan imbauan, dan membuat perjanjian agar tidak membuat tenda rendah.

"Setelah dibongkar, alat-alat tersebut dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol-PP untuk menunggu keputusan, apakah akan dibakar," tambahnya.

Andre menyebutkan, 360 personel tersebut merupakan gabungan dari anggota Satpol-PP Kota Padang yang bekerjasama dengan Polisi Militer, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Dishubkominfo Kota Padang, organisasi masyarakat, dan lainnya.

"Saya sangat mengapresiasi untuk kerja sama yang baik yang dilakukan semua pihak, sehingga operasi dapat berjalan sesuai rencana," katanya.

Ia menjelaskan, kegiatan yang telah dilakukan itu akan dijadikan sebagai kegiatan rutin dari Satpol-PP Kota Padang. Pembongkaran yang dilakukan sempat mengalami gangguan, dari para pedagang yang tidak terima tempatnya dibongkar.

Meskipun demikian, koordinasi baik yang dilakukan oleh tim gabungan, pembongkaran akhirnya dapat terselesaikan dengan baik.