Tiga Anak Buah Lekagak Telenggen Serahkan Diri ke Yonif 715 MTL
Merdeka.com - Tiga orang anak buah kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok teroris pimpinan Lekagak Telenggen menyerahkan diri ke satgas pengamanan daerah rawan (pamrahwan) Yonif 715/MTL. Momen tersebut terjadi di kampung Tanah Merah, Kabupaten Puncak, Papua.
"Memang benar, Sabtu (15/5) tiga anggota KKB yang merupakan anak buah Lekagak Telenggen, telah menyerahkan diri," kata Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (16/5).
Kol CZI Suriastawa menambahkan tiga anggota KKB yang menyerahkan diri yakni YAW (34), MM (17) dan OM (41).
Dari laporan yang diterima terungkap, ketiganya memiliki peran yang berbeda. YAW terlibat kontak tembak di Tembagapura tahun 2017-2019 bertugas sebagai pemantau aparat keamanan yang akan masuk ke Kampung Tigilobak.
Sementara MM bertugas sebagai pencari logistik dan dana dari masyarakat. Sedangkan OM sebagai pendamping saat YAW dan MM melaksanakan tugasnya.
Saat menyerahkan diri mereka juga membawa senjata berupa senapan angin, golok, anak panah, amunisi SS2 dan sofgun, beberapa dokumen dan perlengkapan lainnya, seperti ransel, HP, dan lain-lain.
"Saat ini, ketiga teroris dan barang bukti sudah diserahkan kepada Satgas Nemangkawi untuk pemeriksaan dan proses lebih lanjut," tutur Kol CZI Suriastawa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka baru pertama kali akan menggunakan hak pilih dan hak suaranya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaPutra Komandan Pussenarmed Mayjen TNI Yudhy Chandra Jaya dilantik menjadi Perwira Remaja (Praja) TNI AD belum lama ini.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar onar di Bumi Cendrawasih. Mereka terus memancing petugas hingga kerap terjadi baku tembak
Baca Selengkapnya