Tewas saat Bank Aceh terbakar, Yudesri diberikan santunan
Merdeka.com - Yudesri (32), seorang karyawan yang menjadi korban saat Bank Aceh di Jalan T Daud Beureuh, terbakar beberapa jari lalu. Pihak bank memberikan santunan buat korban berupa gaji aktif selama 1 tahun.
Korban meninggalkan satu istri dan belum memiliki anak. Dia tinggal di desa Cot Lamkuweuh, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Tak hanya dari tempatnya bekerja, Yudesri juga mendapatkan asuransi dari BPJS sebesar 48 kali lipat gaji terakhir yang diterima korban.
"Biasa kalau meninggal biasa bagi anggota BPJS mendapatkan santunan Rp 20 juta, tetapi karena ini meninggal dalam menjalankan tugas, maka mendapatkan santunan 48 kali lipat gaji terakhir," kata Kepala BPJS Banda Aceh, Nazrullah, Sabtu (25/4).
Sementara itu Direktur Utama Bank Aceh, Busra Abdullah mengatakan, mengingat Yudesri meninggal sedang bertugas di kantor, maka pihak manajemen Bank Aceh akan memberikan gaji aktif selama satu tahun ke depan. Selain itu ada beberapa asuransi yang akan diberikan pada ahli waris nantinya.
"Korban itu ahli IT yang dimiliki Bank Aceh, beliau sudah bekerja di Bank Aceh selama 8 tahun, makanya kita berikan gaji aktif satu tahun, biasanya hanya 6 bulan," ungkap Busra Abdullah.
Saat ditanyakan berapa jumlah gaji terakhir yang diterima terakhir Yudesri, Busra Abdullah tidak menyebutkan kisaran jumlah gajinya. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti gaji yang diterima korban.
"Saya tidak tau jumlahnya, silakan nanti tanyakan pada pihak manajemen yang tau persis jumlah gajinya," jelasnya.
Selain itu pihak keluarga dan ahli waris juga mendapatkan santunan baru uang tunai sebesar Rp 100 juta dari Gubernur Aceh, Zaini Abdullah. Santunan ini bentuk penghargaan dan tanggung jawab pemerintah, termasuk pihaknya sebagai pemegang saham mayoritas pada Bank plat merah ini.
"Kematian memang wajib untuk kita semua, kematian jalan menuju jalan kekal, kepada keluarga korban yang ditinggalkan bersabarlah, ini cobaan yang diberikan Allah. Almarhum meninggal dalam bekerja memperjuangkan sesuatu untuk menjaga keamanan Bank Aceh, makanya kami merasa bertanggungjawab atas kejadian ini selaku pemegang saham mayoritas di Bank Aceh," kata Zaini Abdullah.
Selain itu, ahli waris juga mendapatkan santunan dari pihak penyedia jaringan Informasi Teknologi (IT) Bank Aceh, yaitu PT Kolega Inti Pratama.
"Ini bantuan dari penyedia jaringan IT yang kantor pusatnya di Jakarta, saya hanya dititipkan saja, jumlahnya tidak diberitahukan oleh pihak perusahaan," kata Kepala Divisi IT Bank Aceh, Yusmaldiansyah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaYulianto terus berusaha membantu nasabah mendapatkan pinjaman dari Bank BRI untuk mengembangkan usaha mereka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini, Kemnaker belum menerima keluhan mengenai pengusaha yang menolak membayar THR bagi karyawannya.
Baca Selengkapnya"Ya penyebabnya, sepi dan jalan mulus, pengemudi maunya ngebut," kata Branch Manager Jalan Tol Terpeka Taufiq
Baca SelengkapnyaIjazah aslinya masih di tahan perusahaan, wanita ini putuskan jadi penjual bakso.
Baca SelengkapnyaPerubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaAwalnya tak punya kemampuan menjahit, kini hasil karyanya diminati orang dari berbagai penjuru Indonesia hingga luar negeri.
Baca Selengkapnya