Terungkap, Pelaku Mutilasi di Bogor Berprofesi sebagai Sopir Taksi Online
Merdeka.com - Pelaku mutilasi mayat dalam koper berwarna merah, DA (33) berprofesi sebagai driver taksi online bahkan telah menjadi langganan tetap korban, R (43) untuk mengantar jemput. Korban berprofesi sebagai penerjemah bahasa Mandarin.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, korban dan pelaku sudah saling kenal selama empat bulan, sebelum akhirnya mayat korban ditemukan dalam koper merah di Desa Singabangsa, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor pada Rabu (15/3).
"Jadi si korban berprofesi sebagai penerjemah bahasa Mandarin dan sering menggunakan transportasi online, kemudian mendapatkan sopir si pelaku. Di situ perkenalan pertama dan diberi rasa nyaman dengan cara si pelaku. Akhirnya dipakai sebagai langganan, menjadi sopir pribadi dan tinggal bersama di apartemen korban," kata Yohanes Sigiro, Senin (20/3).
Lelaki yang akrab disapa Giro itu juga mengungkapkan bahwa korban sebelumnya pernah berkeluarga, namun sudah berpisah. Sementara pelaku mengaku telah berkeluarga dan memiliki anak. Namun, pengakuan tersebut masih didalami oleh penyidik Polres Bogor.
Pelaku ditangkap pada Jumat (17/3) di wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah. Kata Giro, korban dibunuh di apartemennya sendiri di wilayah Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Dia dibunuh sekitar 12 jam sebelum mayatnya ditemukan terbungkus koper merah.
"Pelaku membunuh korban dengan menusuk leher menggunakan senjata tajam. Kemudian, setelah dipastikan meninggal dunia, pelaku coba memotong korban menggunakan pisau tapi tidak berhasil, sehingga pelaku keluar apartemen untuk mencari alat pemotong lain," kata Giro.
Kepada polisi, pelaku mengaku bahwa dirinya sempat kebingunan untuk menghilangkan jasad korban. Sehingga terpikir untuk memotong tubuh korban lalu dimasukkan ke koper berwarna merah.
Diketahui, pelaku memotong korban pada bagian kedua kaki dan kepala. Sementara kedua tangan tetap menyatu dengan badan.
"Kepala dan kedua kaki dibuang ke Sungai Cimanceuri, Tigaraksa, Tangerang," kata Giro.
Sebelumnya, pelaku menghabisi korban lantaran kesal diminta oleh korban untuk melakukan hand job (memainkan alat kelamin menggunakan tangan), kemudian keduanya bertengkar.
Namun, polisi masih mendalami adnaya motif lain dibalik pembunuhan ini. Pasalnya, polisi menemukan adanya pelaku mengambil uang dari ATM korban sebesar Rp30 juta.
"Untuk motif sebenarnya masih kita dalami. Kita juga mencium adanya motif ekonomi, karena kami temukan sejumlah uang korban diambil pelaku," jelas Giro.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaBima menyampaikan hal itu seusai berpamitan dengan warga Kota Bogor di Lapangan Sempur.
Baca SelengkapnyaSemangkuk kelezatan itu bernama soto mi. Wajib dicicpi saat berkunjung ke Bogor
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban yang mengalami luka serius itu merupakan sopir mobil pikap.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca Selengkapnya