Merdeka.com - Wartawan Bali Travel Newspaper, Anak Agung Gusti Ngurah Krisna Yana (berusia 26 tahun) tewas akibat terjatuh ke jurang di kawasan wisata alam Tanah Wuk, Sangeh, Kabupaten Badung. Menurut saksi, Krisna masuk jurang saat mencari jejak dalam rangka kegiatan pramuka.

"Sampai di RSUP Sanglah sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Minggu (16/6) malam.

Menurut Putu, pada tubuh jenazah tidak ditemukan unsur-unsur mencurigakan yang menjadi penyebab kematiannya. Menurut dia hanya terdapat luka lecet di bagian anggota geraknya.

"Berdasarkan hasil komunikasi dengan penyidik, Krisna ditemukan di tebing di kawasan Tanah Wuk, tersangkut di pohon Enau. Bahkan Krisna sempat menelepon temannya memberitahukan bahwa ia terjatuh," ujar Putu.

Menurut salah satu rekan korban, Rudianto, Krisna berada di Tanah Wuk karena sedang melakukan survei lapangan untuk kegiatan perkemahan siswa-siswi SMPN 3 Denpasar. Selain berprofesi sebagai wartawan, Krisna menjadi pembina Pramuka di sekolah itu.

"Sekitar pukul 14.00 WITA, Krisna dan beberapa temannya melakukan survei lapangan untuk kegiatan tanda jejak Pramuka. Tetapi, saat itu Krisna memilih menelusuri jalan yang berbeda dengan rekannya. Dia sendirian menyusuri jalan setapak yang bukan jalur umum," kata Rudianto.

Rudianto menambahkan, usai mencari jejak mereka lantas kembali. Tetapi, setelah beberapa saat Krisan tak kunjung nampak. Oleh karena itu, rekan-rekannya kemudian berusaha mencari dan menemukan Krisna ada di dalam jurang.

Sementara itu menurut Ariek, salah satu rekan kerja almarhum Krisna di Bali Travel Newspaper, dalam beberapa hari ini kondisi Krisna terlihat kurang sehat.

"Terakhir bertemu Krisna bilang kalau sedang meriang, demam, dan sampai muntah-muntah," kata Ariek.

Jenazah Krisna tiba di RSUP Sanglah sekitar pukul 20.00 WITA. Ibunda Krisna dan adiknya bahkan sampai histeris mendapati kenyataan putra dan kakak tersayangnya sudah tak bernyawa.

"Saya sebelumnya tidak mempunyai firasat apa-apa," kata ayah kandung Krisna, Wisnu Wardana.

Kawasan di sekitar ruang jenazah RSUP Sanglah pun terlihat disesaki keluarga Krisna serta rekan jurnalis. Usai divisum dan dimandikan, jenazah Krisna selanjutnya diberangkatkan menuju kampung halaman di Jero Kanginan, Banjar Pengembungan, Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan.