Teroris Ditembak Mati Densus 88 di Riau Perekrut Eks Polwan Polda Malut Bripda Nesti
Merdeka.com - Polri menyatakan teroris berinisial WF dengan eks Polwan anggota Polda Maluku Utara Bripda Nesti saling memiliki keterkaitan. Diketahui Nesti telah dipecat tidak hormat dari satuan kepolisan pada Oktober 2019 karena dinyatakan terafiliasi dengan kelompok JAD.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, WF merupakan admin grup percakapan yang menarik orang untuk sukarela menjadi kelompok teroris. Salah satu direkrut WF adalah Nesti.
"Jadi yang bersangkutan (WF) adalah admin grup WhatsApp yang menarik orang dijadikan sebagai volunteer, termasuk Polwan yang dari Maluku Utara itu," kata Argo di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/2).
Jejak WF diburu Tim Densus 88 saat berada di Pelalawan Riau. Penyergapan dilakukan saat WF sedang naik perahu.
"Anggota melakukan imbauan dan komunikasi dengan nahkoda bahwa ada seorang laki-laki yang diduga pelaku teroris di kapal tersebut," jelas Argo.
Saat Tim Densus 88 hendak mengamankan yang bersangkutan, WF melakukan perlawanan dengan melemparkan bom pipa. Nahas, seorang petugas menjadi korban luka akibat insiden tersebut.
"Terjadi kejar-kejaran, akibat perlawanan itu anggota melakukan tindakan tegas dan terukur (menembak pelaku)," terang jenderal polisi bintang satu ini.
WF pun meregang nyawa akibat tembakan tersebut. Diketahui, peristiwa ini terjadi pada Kamis 6 Februari 2020. Jasad WF kemudian dibawa dan ditempatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
WF Berencana ke Suriah dan Tergabung JAD
Argo menjelaskan latar belakang WF yang tergabung dengan kelompok teroris bernama Jemaat Asnshorut Daulat (JAD). Penyelidikan polisi kemudian menemukan dugaan bahwa WF berencana meninggalkan Indonesia ke Suriah untuk tujuan terorisme.
"WF teroris berasal dari Jambi yang merupakan jaringan Jama'ah Ansharut Daulah Jambi," jelas Argo.
Menurut penggalian informasi, WF memiliki watak dan pemahaman yang keras (radikal). Bahkan, WF menganggap mereka yang tak sepaham adalah seorang yang syirik.
"Yang bersangkutan juga memiliki pemahaman keras yang memiliki anggapan mertuanya sirik juga. Kemudian juga yang bersangkutan berencana hijrah ke Suriah," kata Argo.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Tangerang
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Densus 88 Tangkap 142 Teroris dan 2 Ditembak Mati
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnya2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai
Baca SelengkapnyaDua WNA jadi Korban Begal di Tamansari, Lima Pelaku Berhasil Diringkus Polisi
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca Selengkapnya