Ternyata, hanya 27 persen sopir Bajaj pendengarannya sehat
Merdeka.com - Banyak orang kesal dengan keberadaan Bajaj berbahan bakar premium di Ibu Kota. Mulai dari macet, asap yang tak bersahabat dan sebagainya. Namun seharusnya ketidaksukaan tersebut patutnya juga diiringi dengan rasa prihatin terhadap pengendara Bajaj.
Alasannya tak lain karena ada seseorang yang mengorbankan pendengarannya untuk mencari rezeki. Ya, mereka adalah pengemudi Bajaj.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh professor Universitas Indonesia terhadap 350 bajaj di Ibu Kota, disimpulkan sebagian besar pengendara Bajaj mengalami gangguan pendengaran dan keseimbangan.
"Dari 350 pengemudi bajaj yang diteliti 72,28 % mengalami gangguan kesehatan. Rinciannya, 27,43% mengalami gangguan keseimbangan dan pendengaran, 17,14 % mengalami gangguan pendengaran dan 27,71% mengalami gangguan keseimbangan," ujar spesialis THT Jenny Bashiruddin seperti yang dikutip dalam buku kopi merah putih, Sabtu (6/4).
Hal itu berarti hanya sebesar 27,72 persen pengemudi Bajaj yang sehat. Mereka yang mengalami gangguan ini rata-rata disebabkan berbagai faktor. Seperti terus menerus mendengar kebisingan, sudah lama menjadi sopir dan juga usia si pengendara Bajaj.
Kebisingan yang melewati batas aman ini merusak rambut-rambut halus di bagian dalam telinga. Parahnya gangguan ini tidak bisa disembuhkan.
"Makanya pencegahan itu penting. Pakai alat pelindung pendengarannya pakai earplug, helm itu mengurangi dampaknya. Kemudian pajanannya jangan 8 jam kerja kalau sekian desimbel itu dia istirahat dulu jangan langsung terus-terusan," jelas Jenny lagi.
Bahkan Jenny jika menuruti ketentuan batas aman kebisingan yang direkomendasikan Occupational Safety and Health Administration, seharusnya pengendara Bajaj hanya boleh mengendarai selama maksimal 2 jam.
"Kalau sopir Bajaj itu kerja sampai 8 jam. Sedangkan kalau lebih intensitas bising sampai dengan 85 desibel 8 jam, 91 desibel itu tidak boleh lebih dari 2 jam sedangkan 100 tidak boleh dari 15 menit. Ternyata Bajaj itu 91 desibel, yang paling tinggi 115 desibel. 91 Aja cuma boleh kerja cuma 2 jam," tutupnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan pelajar yang kena omel sopir bajaj sepanjang perjalanan karena nawar, mereka pun langsung trauma naik bajaj.
Baca SelengkapnyaBajaj tersebut kedapatan melawan arah hingga membahayakan pengendara sekitar.
Baca SelengkapnyaPak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKesibukan saat ini membuat banyak orang menggunakan ponsel secara berlebihan termasuk pada saat berjalan. Hal ini bisa sangat berdampak pada kesehatan kita.
Baca SelengkapnyaJangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaJangankan gelar kasur dan tiduran, duduk tidak pakai safetybelt saja bahaya banget
Baca SelengkapnyaGaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca Selengkapnya