Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terlibat pembunuhan hingga santet, 19 TKI terancam vonis mati

Terlibat pembunuhan hingga santet, 19 TKI terancam vonis mati ilustrasi tki. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Terlibat kejahatan di negeri orang, 19 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur, yang bekerja di Malaysia dan Arab Saudi terancam vonis mati. Kasus yang menjerat para TKI itu antara lain, kasus pembunuhan, pemerkosaan, narkoba hingga kasus santet (teluh).

Hal ini sempat diungkap Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur, Edy Purwinarto usai bertemu rombongan Komite III DPR di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (1/12).

"Ada 19 TKI asal Jatim yang terlibat masalah di Malaysia dan Arab Saudi. Kasusnya macam-macam, ada yang terlibat pembunuhan sampai kasus santet. Tapi belum divonis (mati), masih proses. Mereka ini legal, bukan TKI ilegal," ungkap Edy.

Karena beberapa kasus berat yang menjerat ke 19 TKI asal Jawa Timur itu berada di luar negeri, Edy mengaku, penyelesaiannya diserahkan kepada pemerintah pusat.

"Ini domainnya pemerintah pusat, karena kasusnya ada di luar negeri. Tapi kami tetap akan berkoordinasi dengan Kemenlu dan Kemenaker," ungkapnya.

Edy berharap, ke 19 TKI asal Jawa Timur tersebut bisa segera dipulangkan dan bebas dari jerat hukuman mati. Edy juga menyesalkan, hingga saat ini, belum ada progress yang didapat dari pemerintah pusat terkait nasib 19 TKI asal Jawa Timur tersebut.

"Mudah-mudahan, kita berharap mereka (19 TKI di Arab Saudi dan Malaysia) juga bisa dipulangkan seperti kasus pasutri (suami istri) asal Pamekasan, Madura pada Tahun 2013 lalu, yang divonis potong tangan di Malaysia dan kemudian berhasil kita dipulangkan," harap dia.

Edy juga belum tahu, apakah nantinya, ke 19 TKI itu akan ditebus pemerintah atau tidak, seperti kasus TKI asal Subang, Jawa Barat, Darsem binti Dawud Tawar yang lolos dari hukuman pancung di Arab Saudi pada 2011 silam.

Saat itu, pemerintah Indonesia membayar diyat (tebusan) yang diajukan keluarga korban senilai 2 juta riyal (sekitar Rp 4,7 miliar). Darsem juga mendapat sumbangan dari para donatur sekitar Rp 1,2 miliar yang kemudian digunakan untuk menyambung hidup.

"Belum ada keputusan (ditebus). Kita takutnya, kalau ditebus malah nantinya seperti kasus Darsem yang akhirnya menjadi kaya. Kami khawatir mereka yang bekerja di luar negeri malah menganggap enteng masalah dan berbuat kriminal di negeri orang, karena merasa yakin pasti akan ditebus pemerintah," kilahnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul juga mengaku akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk membebaskan 19 TKI asal Jawa Timur tersebut.

"Kalau (pemerintah) pusat membutuhkan, pasti akan kami persiapkan segala sesuatunya. Kalau diminta urunan, ya harus siap urunan untuk menebusnya," pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Jangan Sampai Berkepanjangan, Kenali 5 Macam Sakit Kepala dan Penyebabnya

Kenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Ikut Bukber karena Masih Jualan, Aksi Teman-Teman Lakukan Hal Tak Terduga Ini Tuai Pujian

Tak Bisa Ikut Bukber karena Masih Jualan, Aksi Teman-Teman Lakukan Hal Tak Terduga Ini Tuai Pujian

Sontak saja, aksi teman-temannya tersebut banjir pujian warganet.

Baca Selengkapnya
Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'

Duduk Perkara Polantas & Anggota TNI di NTT Ribut di Jalan, Pemicunya Bisikan 'Saya Anggota'

Anggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.

Baca Selengkapnya
Anies Ditampar Pendukungnya, Timnas AMIN Bakal Tingkatkan Keamanan

Anies Ditampar Pendukungnya, Timnas AMIN Bakal Tingkatkan Keamanan

kspresi wajah Anies langsung tidak suka namun tak lama senyum kepada arah orang yang menamparnya tersebut

Baca Selengkapnya