Terduga Teroris di Jakarta-Babel Pesan Senjata untuk Dikirim ke Poso
Merdeka.com - Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah menangkap tiga orang terduga teroris di Jakarta Timur, Jakarta Barat dan juga Bangka Belitung (Babel). Ketiganya itu diketahui yakni DS, SY dan juga AS yang ditangkap pada Rabu (30/6) lalu.
Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, SY berkomunikasi dengan AS menggunakan akun milik Ummu Nisa serta akun atas nama Sakira01. Komunikasi keduanya itu terkait dengan pemesanan amunisi serta senjata api.
"AS terhubung dengan S menggunakan akun hijau milik Ummu Nisa yang diberikan kepada S untuk berkomunikasi dengan dengan AS dengan nama akun Abulebay alias Sakira01," kata Ramadhan saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (12/7).
"AS dan S terhubung secara perbankan melalui salah satu Bank Swasta terkait pemesanan amunisi, senjata api revlover dan senjata api laras panjang. AS dan S terhubung dengan menggunakan komunikasi beberapa komunikasi media sosial," sambungnya.
Untuk melakukan pengirim senjata api ke Jakarta tersebut, ternyata SY tidak menggunakan alamat dan identitas pribadinya, melainkan menggunakan alamat serta identitas milik DS.
"AS telah mengirimkan senjata beserta amunisi sesuai dengan BB yang telah disita oleh Densus 88 untuk digunakan dalam rangka aksi teror," ujarnya.
Senjata Dikirim ke Poso
Ternyata, senjata api yang dipesan oleh AS tersebut, nantinya akan dikirim ke kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"AS menjelaskan bahwa senjata dan amunisi yang dikirimkan ke tersangka S dan D di Jakarta, rencananya akan dikirimkan ke DPO teroris Poso di Sulawesi Tengah. AS menjelaskan, kepada tersangka yang ditangkap terkait pengiriman senjata, amunisi dan peralatan ke Poso, Sulawesi Tengah," jelasnnnya.
"Agar barang yang dikirim dari Bangka Belitung tiba dulu di Jakarta, selanjutnya dari Jakarta dicek dulu untuk dikirim lagi sesuai tujuan yang mana proses tersebut untuk memutus rantai sumber paket sebelumnya, agar lebih rapih," sambungnya.
Lalu, terkait dua orang lainnya yang ikut diamankan oleh Densus yang menangkap AS usai kabur saat pemeriksaan. Kini, keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.."Terkait dengan dua tersangka lainnya yang ikut mengamankan saudara AS pada saat kabur, dengan inisial AP dan SU. Saat ini keduanya diamankan di Polda Babel, oleh penyidik Densus 88. Keduanya masih berstatus ditangkap, penyidik punya waktu 14 hari dan belum dilakukan penahanan. Terhadap AP dan SU bila nanti tadi ditemukan cukup bukti keterkaitan dengan aksi terorisme maka akan diproses sebagai pidana umum," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri telah mengamankan tiga orang terduga teroris di tiga lokasi yang berbeda pada Rabu (30/6) kemarin. Ketiga terduga teroris itu diketahui berinisial DS di kawasan Jakarta Timur, SY di kawasan Jakarta Barat dan AS di kawasan Bangka Belitung (Babel).
"SY ditangkap di Jakarta Barat, di Kembangan. Jadi yang ditangkap di tempat berbeda, DS jam 10. SY jam 12 di Jakbar, AS di Babel, sore. Jadi ini ada pengiriman paket melalui salah satu ekspedisi yang dikirim saudara AS dari Bangka Belitung," kata Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dihubungi, Kamis (1/7).
Ia menjelaskan, untuk peran DS sendiri yakni menerima paket yang dikirimkan oleh AS dari Bangka Belitung. Isi paket tersebut yakni tiga senapan panjang, tiga revolver beserta dua magazine untuk mengisi peluru.
"Kemudian amunisinya ada 220 butir. Jadi peran DS itu yang terima paket senjata ini, sementara dugaannya itu keterlibatannya. Kemudian ada 2 pisau kerambit, yang lain-lain kayak senter, laser," jelasnya.
Sementara itu, untuk peran SY sendiri yakni yang menggunakan rekening suatu bank dalam rangka penggalangan dana. Kemudian hasil dari penggalangan dana tersebut diberikan oleh SY kepada AS.
"SY ini yang gunakan rekening BCA dalam rangka penggalangan dana, dana itu dikirim ke saudara AS si pengirim senjata dari Babel dengan barang bukti-barang bukti itu ada kirim Dana pertama kirim Rp3 juta, kedua Rp7 juta. Ketiga kirim Rp3 juta lagi, disitu ada kolom keterangan, dalam pengiriman itu ada revolver, revolver," ungkapnya.
"Terus yang satunya lagi keterangannya senapan panjang. Kemudian hasil penyelidikan sementara 2 orang ini merupakan jaringan JAD," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnyaberkas atas nama tersangka Firli Bahuri telah dikirimkan ke JPU Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaAda beragam alasan yang menjadi penyebab lima saksi AMIN mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade Safri, tindakan penyitaan yang dilakukan oleh penyidik sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaPutri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.
Baca Selengkapnya