Terdakwa yang hilang disidangkan dengan terbaring di Surabaya
Merdeka.com - Seorang bos batu bara terseret kasus penipuan dan penggelapan batu bara, yang sempat hilang dalam persidangan di Surabaya akhirnya dihadirkan. Namun, dalam sidang ini, terdakwa Eunike Lenny Silas dihadirkan dalam kondisi terbaring di atas ranjang, lengkap dengan selang infus masih menempel di lengannya.
Ruang sidang Candra, Pengadilan Negeri Surabaya, diwarnai isak tangis dari karyawan pabrik PT ELS Artisindo, milik Eunike. Mereka memberikan dukungan moral buat sang pimpinan. Eunike dijemput dari Rumah Sakit Medistra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dari Jakarta hingga Surabaya, Eunike dibawa menggunakan maskapai Citilink, dengan membeli delapan kursi.
"Ini atas permintaan terdakwa (Eunike Lenny Silas) sendiri. Ingin menunjukkan kalau terdakwa menghormati proses hukum dan tidak mangkir," kata kuasa hukum Eunike Lenny Silas, Haka Kosasih, Selasa (3/5).
Dalam persidangan, Haka meminta majelis hakim Efran Basuning memberikan keringanan. Sebab, kliennya harus menjalani perawatan medis.
"Terdakwa ini terkena penyakit kanker, saya mohon diberikan perawatan khusus dari dokter yang menangani," kata Haka.
Seperti diketahui, perkara penipuan dan penggelapan batu bara itu bermula ketika PT Energy Lestari Sentosa (PT ELS), melalui Eunika Lenny Silas dan Usman Wibisono, meminjam batu bara sebanyak sebelas ribu ton metrik kepada Pauline Tan, dari PT Sentosa Laju Energy (PT SLE) pada 2012 silam.
Saat itu, peminjaman dikabulkan dengan syarat akan dikembalikan sepekan kemudian. Setelah terjadi kesepakatan, ternyata batu bara dipinjam oleh Eunika dan Usman tidak dikembalikan. Saat diperiksa, ternyata batu bara itu dijual oleh Eunika dan Usman. Setelah ditagih, Eunika dan Usman bersedia membayar batu bara itu dengan uang pengganti sebesar Rp 3,2 miliar melalui giro. Namun, giro diberikan ternyata kosong saat akan dicairkan.
Saat menjalani sidang, Eunika pun langsung ditahan oleh hakim Efran. Penahanan itu dilakukan buat memperlancar jalannya persidangan. Tak hanya Eunike, terdakwa Usman Wibisono juga ditahan di Rutan Medaeng. Namun, Rutan Medaeng justru menolak menahan terdakwa Eunika dengan alasan dia sakit kanker payudara.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaTabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca Selengkapnya19.000 Lebih Pemudik Padati Stasiun Gambir, 40 Rangkaian Kereta Disiapkan Tiap Hari
Pemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaBak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaImbas Tabrakan, Rute Dua Kereta Api dari Surabaya Tujuan Bandung Dialihkan
Proses evakuasi masih terus dilakukan. Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya