Tengatuel, kelapa terbaik dunia asal Sulut yang terancam punah
Merdeka.com - Kelapa jenis Tengatuel asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saat ini terancam punah. Hal ini karena banyaknya penebangan pohon kelapa jenis ini namun tidak ada proses peremajaan.
"Kelapa jenis Tengatuel telah diteliti para ahli kelapa dunia memutuskan bahwa jenis kelapa ini merupakan terbaik di dunia," ujar Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulut (Apeksu) George Umpel, di Manado, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat, (11/4).
Menurut George, kelapa jenis tengatuel hanya terdapat di Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), Sulut, jumlahnya sudah semakin berkurang.
"Kelapa jenis tengatuel diperkirakan tinggal sekitar seribu pohon, jika tidak dilakukan peremajaan akan terancam punah," ujar George.
George mengatakan kenapa kelapa jenis tengatuel dikatakan terbaik di dunia karena pohonnya tahan hingga seratus tahun lebih.
"Jenis kelapa tengatuel selain bisa bertahan hingga di atas 100 tahun juga memiliki kadar minyak tinggi, ukurannya besar serta produktifitasnya sangat baik," ujar George.
Katanya, selain jenis kelapa yang bagus juga ditunjang dengan struktur tanah di Kabupaten Minsel paling baik ditanami kelapa.
Saat ini, kata George, kelapa jenis tengatuel sudah dikembangkan di Balai Penelitian Kelapa (Balitka) agar bisa mengembang biakkan bibitnya.
"Untuk itu jika pemerintah ingin membantu petani kelapa, sebaiknya bukan pemberian bibit, melainkan membantu pemeliharaan, sebab biaya pemeliharaan mencapai Rp5.000 per pohon," ujar George.
Sebab jika tidak dilakukan pemeliharaan, bibit kelapa yang berumur satu tahun akan mudah mati atau dimakan sapi, ujar George.
Ia mencontohkan dahulu program kelapa hibrida berhasil, karena pemerintah membantu dalam pemeliharaan.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan agar pemerintah membantu dalam pemeliharaan," ungkapnya.
Saat ini jumlah kelapa di Sulut hanya sekitar 270 ribu pohon, sebagian besar berumur 60 tahun. Hal ini tentu saja masih kurang produktif dibandingkan dengan kelapa berumur 20-30 tahun. Sedangkan produksi kopra sebanyak 200 ribu ton per tahun.
"Saat ini jumlah pohon kelapa hanya tinggal 60 persen saja, dari jumlah sebelumnya," pungkas George.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan tradisional yang unik dari Sulawesi Selatan ini konon sudah dikonsumsi bangsawan sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaOrang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buah yang tumbuh subur di daratan Pulau Kalimantan ini bukan hanya unik, melainkan juga memiliki khasiat bagi siapapun yang menyantapnya.
Baca SelengkapnyaCegah Kemacetan di Jalan Lintas Timur Sumsel, Tol Kapang Betung Difungsionalkan saat Mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaDi selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaRujak khas Aceh ini isiannya batok kelapa. Tertarik mencoba?
Baca SelengkapnyaMana nih yang sudah pernah kamu cobain selain pempek?
Baca SelengkapnyaTarian khas Sunda yang unik dan menggambarkan lahirnya serangga kupu-kupu.
Baca Selengkapnya