Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Temui korban & pelaku pelecehan, LPA minta ortu instropeksi diri

Temui korban & pelaku pelecehan, LPA minta ortu instropeksi diri LPA Bali pertemukan orangtua pelaku dan korban pelecehan. ©2015 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Kasus pelecehan seksual terhadap siswi kelas 1 SD yang dilakukan pelaku pelajar SD, yang juga kakak kelas korban beberapa waktu lalu, direspon Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Bali dengan berkunjung ke Polres Jembrana, Sabtu (21/11).

Rombongan LPA Bali yang dipimpin oleh Ketua LPA Bali Nyoman Masni di Polres Jembrana tadi siang langsung mengadakan tatap muka dengan orangtua korban dan dua orangtua pelaku yang ketiganya anaknya masih SD. Dalam kesempatan itu Masni mengharapkan kepada para orangtua membenahi pola asuh anak dan meningkatkan pengawasan terhadap anak.

"Terutama bagi orangtua pelaku dan juga orangtua korban. Kita punya kewajiban untuk memperbaiki pola asuh. Kita tidak pernah berharap ini terjadi, tapi tetap terjadi. Ini membuat kita harus introspeksi diri. Agar mengawasi anak-anak dengan ekstra," terang Masni didampingi Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Gusti Made Sudarma Putra, Sabtu (21/11).

Ke depannya juga kepedulian terhadap lingkungan sekitar perlu ditingkatkan. Saling mengawasi anak-anak. Karena bahaya selalu ada di depan hidung. Predator anak justru ada dalam lingkungan terdekat karena tidak ada yang merasa curiga.

"Kepada orangtua korban kami harapkan agar menerima apa yang terjadi, namun ke depan bagaimana menjaga anak dengan baik, sehingga bisa tumbuh dengan baik," harapnya.

Demikian juga kepada pihak keluarga pelaku agar mengawasi anak-anaknya lebih baik lagi dan perlunya jalinan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. "Sekarang zaman sudah canggih, di rumah tidak ada fasilitas mereka akan pergi ke warnet dan mereka bisa melihat segalanya," ujarnya.

Orangtua menurut Masni boleh mencari makan atau kerja untuk menghidupi keluarga, namun jangan sampai mengabaikan anak-anak. Pengawasan dan perhatian harus tetap diberikan. Harus ada waktu untuk mereka.

Pihaknya mengharapkan agar anak-anak bisa melupakan pengalaman masa kecil ini dan tidak membuat mereka trauma. Di Jembrana, kata Masni, sudah lampu kuning untuk kasus yang melibatkan anak-anak. Sehingga sosialisasi keharmonisan dan pembinaan keluarga perlu ditingkatkan dari instansi terkait.

"Selama ini mungkin sudah namun perlu ditingkatkan," jelasnya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Seberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki

Seberapa Penting Menangis dan Mengungkapkan Perasaan pada Perkembangan Anak Laki-laki

Walau anak laki-laki kerap tidak dibolehkan untuk menangis, namun menangis ternyata penting untuk bisa tetap dilakukan anak laki-laki.

Baca Selengkapnya
7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

7 Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Anak yang Bisa Diterapkan oleh Orangtua

Terdapat cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk menghilangkan sejumlah kebiasaan buruk yang dimiliki oleh anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Apakah Perbedaan Ciri-ciri Anak Laki-laki dan Perempuan pada Masa Kanak-kanak? Begini Penjelasannya

Apakah Perbedaan Ciri-ciri Anak Laki-laki dan Perempuan pada Masa Kanak-kanak? Begini Penjelasannya

Dengan mengenal ciri-ciri anak perempuan dan anak laki-laki, Anda bisa menyesuaikan pola pengasuhan yang mendukung tumbuh kembangnya.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil

Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan Orangtua yang Bisa Menghambat Perkembangan Kecerdasan Anak

Kesalahan dalam parenting atau pengasuhan dari orangtua ternyata bisa menyebabkan kecerdasan anak tidak berkembang sempurna.

Baca Selengkapnya
Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Kenali 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua saat Anak Sakit

Pada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.

Baca Selengkapnya